Beritabatavia.com -
Sekitar pukul 22.00 WIB, lampu ditegal Mas Island, Lampung, mendadak padam, disusul serangan dan teror oleh sekelompok orang tak dikenal. Saat itu personil Garuda Bhayangkara untuk misi perdamaian perserikatan bangsa-bangsa (FPU 3 MINUSCA-PBB) di Afrika Tengah sedang istirahat usai perjalanan jauh.
Aksi penyerbuan ke camp peristirahatan ini juga disertai dengan suara tembakan dan letusan besar seperti bom. Seluruh personil Garuda Bhayangkara dipaksa keluar dari tenda peristirahatan dalam keadaan apapun. Terlihat ada yang masih berpakaian lengkap dan ada juga yang sudah bersiap untuk istirahat.
Pelaku teror memerintahkan seluruh personel untuk berbaris dan kemudian berjalan jongkok, terlentang hingga merayap. Dalam situasi gaduh seperti itu, team pilihan Polri untuk misi perdamaian ini juga harus tetap fokus dan tanggungjawab menjaga beban tugas yang diamanahkan agar tak lengah dan membuat kesalahan sekecil apapun.
AKBP Indra Fadhillah Siregar Kasubbagbeklat Bagdamkeman Romisinter Divhubinter Polri mengatakan, kegaduhan yang terjadi pada malam hari pukul 22.00 WIB hingga menjelang subuh itu, merupakan bagian dari ujian fisik dan juga mental para personel FPU 3 MINUSCA.
“Tegal Mas Island ini kita ibaratkan sebagai negara konflik (Afrika Tengah). Mereka seakan sedang berada dalam situasi tersebut. Jadi harus siap dengan keadaan apapun, termasuk penyerangan atau penyerbuan oleh kelompok lain. Harus sigap dan tetap fokus dengan tanggung jawab yang kami amanahkan,” kata Indra Siregar, Rabu (25/8/2021) dini hari.
Foto : camp Garuda Bhayangkara diserang mendadak (pmj)
Menurutnya, penyerangan ini bagian dari ujian kesiapan mereka menghadapi situasi yang terjadi diluar dugaan. Sebagai warning agar seluruh personel jangan sampai lengah menjaga beban atau amanah yang diberikan. Mereka tidak boleh lengah dan lalai meski dalam keadaan chaos atau penyerbuan mendadak sekalipun.
Fisik seluruh personel diuji pada malam hari. Termasuk juga ujian dalam tingkat kefokusan seluruh team. Ini juga menjadi ujian mental serta soliditas Personel FPU 3 antara satu dengan yang lainnya. Termasuk menghadapi situasi penculikan personel yang terjadi dalam situasi tersebut.
“Praktek langsung menghadapi penyerbuan dalam situasi tak terduga ini sekaligus melihat soliditas mereka antar sesama team untuk saling menjaga dan melindungi. Termasuk adegan penculikan yang terjadi begitu mendadak. Dan kami melihatnya team FPU 3 ini sudah sangat siap. Namun tetap masih ada ujian selanjutnya yang harus mereka hadapi nanti,” ujar AKBP Indra Siregar.
O Pmj/son