Beritabatavia.com -
Elang akan terbang bersama kawanannya sendiri, tetapi tidak seluruhnya bisa hinggap atau mendarat ditangkai maupun dahan yang sama.Seperti para anggota batalion Bhara Daksa atau alumni AKPOl 1991, setelah 25 tahun berjuang meniti karir di Polri. Hanya satu dari mereka yang berhasil meraih posisi sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) atau biasa disebut Tribrata 1 (TB1).
Smart, humble dan murah senyum, tenang, irit bicara meskipun sesekali guyon. Sepintas itulah sosok pria kelahiran Ambon 5 Mei 1969 Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, M.Si. Dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi)sebagai Kapolri ke 25 pada 27 Januari 2021, saat itu usianya belum genap 52 tahun.
Listyo Sigit Prabowo anak pasangan Mayor TNI AU (Pur) Sutrisno dengan Hendrina Hitijahebessy, selepas lulus Sekolah Menangah Atas (SMA) 8 Yogjakarta mengikuti tes penerimaan Taruna Akademi Kepolisian di Semarang. Dinyatakan lulus dan mengikuti pendidikan hingga dilantik menjadi perwira pertama dengan pangkat Ipda pada 1991.
Semula karir Listyo Sigit Prabowo berjalan normal layaknya seperti para perwira batalion Bhara Daksa lainnya.Tetapi terbilang kaya pengalaman lantaran sempat bertugas di berbagai fungsi di kepolisian. Selepas dilantik sebagai perwira pertama Polri,Listyo Sigit Prabowo memulai tugas sebagai Perwira Samapta dan kemudian Kanit Reskrim Polresta Metro Tangerang Polda Metro Jaya.
Foto (ist) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan istri.
Lalu dipercaya sebagai Kapolsek Metro Duren Sawit, Polres Metro Jakarta Timur. Kemudian Kapolsek Metro Tambora dan bergeser menjadi Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat. Selanjutnya di tarik ke Polda Metro Jaya dengan posisi Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro Personel Polda Metro Jaya.
Seperti meniti anak tangga, perlahan tapi pasti,karir Listyo Sigit Prabowo di kepolisian terus bergulir. Pernah bertugas sebagai Kapolres Pati dan Kapolresta Solo serta Wakapolrestabes Semarang. Kemudian ditarik ke Bareskrim Polri dengan jabatan Kasubdit II Dittipidum. Tidak lama kemudian ditugaskan menduduki jabatan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
Bagaikan mesin diesel makin lama kian topcer, begitulah proses perjalanan panjang karir Listyo Sigit Prabowo di institusi Polri. Dari Sulawesi Tenggara, Listyo Sigit Prabowo dipanggil untuk menjadi ajudan Presiden terpilih Joko Widodo pada periode pertama. Dua tahun menjadi ajudan Presiden, lalu ditunjuk menjadi Kapolda Banten sekaligus kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen).
Kemudian dipercaya menduduki posisi Kadiv Propam Polri dengan pangkat Inspektur Jenderal (Irjen) atau bintang dua. Perlahan prestasi Listyo Sigit Prabowo semakin kinclong. Kemudian pimpinan Polri memberikan kepercayaan kepada Listyo Sigit Prabowo untuk menjabat sebagai Kabareskrim Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) atau bintang tiga.
Integritas dan kompetensi serta konsistensi yang melekat pada sosok Listyo Sigit Prabowo menjadi harapan atau asa yang membangun percaya diri bagi jajarannya bahwa sesuatu yang diinginkan akan berhasil. Dalam kondisi yang sulit dan genting, kehadiran Listyo Sigit Prabowo menjadi solusi,yang kemudian mendongkrak kepercayaan publik terhadap kinerja Polri.
Selain menjalani pendidikan Polri, seperti PTIK, Sespim dan Lemhanas. Listyo Sigit Prabowo juga menyelesaikan pendidikan S2 Ilmu Kepolisian di Universitas Indonesia (UI).
Kepiawaian pria yang biasa dipanggil Sigit ini memanage organisasi dan seluruh personil jajarannya, selalu berbuah manis.Ditengah kebuntuan untuk mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan (penyidik KPK). Hanya hitungan bulan menjabat Kabareskrim, kasus tersebut berhasil diungkap. Kasus yang telah berlarut dan mendapat perhatian publik. Kemudian membongkar kasus Djoko Tjandra yang menghebohkan, yang juga melibatkan dua perwira tinggi Polri. Listyo Sigit Prabowo terlibat langsung penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia. Serta sejumlah kasus besar yang mendapat perhatian masyarakat.
Foto : Kapolri Jenderal Lstyo Sigit Prabowo bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran
Kapolri Listyo Sigit Prabowo pun bergegas dan mengerahkan seluruh jajaran Polri untuk melakukan akselerasi program vaksinasi yang sebelumnya belum memenuhi harapan.Kehadirannya menjadi solusi saat ribuan kendaraan menumpuk di Pelabuhan Merak, Banten pada musim mudik hari Raya Idul Fitri 1443 H. Situasi berubah, setelah Kapolri Listyo Sigit Prabowo memerintahkan penambahan pelabuhan dan kapal penyeberangan.
Diawal kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo menggariskan delapan program sebagai upaya untuk melakukan pembangunan, pembaharuan, penataan, dan penguatan institusi dan jajaran Polri. Prinsipnya secara menyeluruh, mendasar, mengarah, dan menyentuh dimensi dan substansi doktrin keberadaan Polri.
Dalam upaya menjadikan Polri sebagai institusi yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan (Presisi). Tentu harus diawali atau disertai dengan pembangunan kapasitas dan kredibilitas institusi Polri serta kualitas dan profesionalitas personal Polri.
Kamis 5 Mei 2022 Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memasuki usia ke 53, terus berupaya untuk memastikan kehadiran institusi dan jajaran Polri secara otentik dan kongkrit adalah makna dari kehadiran negara. Listyo Sigit Prabowo memberikan asa yang berjiwa dan bersemangat untuk mempermudah, mempercepat dan memperluas pelayanan, pengayoman serta perlindungan kepada masyarakat. Selamat Ulang Tahun Jenderal, panjang umur, sehat dan sukses selalu. Salam.
0 Edison Siahaan