Senin, 12 Desember 2022 20:49:44
Pemkot Jakbar Gelar Rapat Koordinasi Tahunan, Bahas Pencegahan Stunting
Pemkot Jakbar Gelar Rapat Koordinasi Tahunan, Bahas Pencegahan Stunting
Beritabatavia.com - Berita tentang Pemkot Jakbar Gelar Rapat Koordinasi Tahunan, Bahas Pencegahan Stunting
Jakarta, - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat menggelar rapat koordinasi tahunan konvergensi aksi 8, reviu kinerja daerah membahas ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Jakarta, - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat menggelar rapat koordinasi tahunan konvergensi aksi 8, reviu kinerja daerah membahas pencegahan dan percepatan penurunan Stunting atau gizi buruk di hotel Hilton, Jakarta Senin (12/12).
Rapat tersebut di buka oleh Asisten Adkesra Kota Adm. Jakarta Barat, RM Amien Haji mewakili Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko dan dihadiri oleh Sekretaris Kota Adm. Jakarta Barat.
Dalam sambutannya, Asisten Adkesra Kota Adm. Jakarta Barat, mengatakan rapat koordinasi tahunan ini membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ke lima dari RPJMD 2017-2022 terkait upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
Sesuai Visi Gubernur yang tertuang di dalam RPJMD 2017-2022, yaitu Maju Kotanya, Bahagia Warganya dan Tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022, yang merupakan penjabaran pelaksanaan tahun kelima dari RPJMD 2017-2022, kata Amien Haji di Hotel Hilton, Jakarta, Senin (12/12/2022).
Yaitu, peningkatan perekonomian masyarakat berbasis kota berketahanan, maka upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting merupakan langkah yang sangat penting, sambungnya.
Hal itu, kata Amien, juga sejalan dengan Peraturan Presiden (PP) No 72. Tahun 2021 dimana target penurunan prevalensi stunting sebesar kurang dari 14% di Indonesia pada tahun 2024 mendatang.
Amien Haji menjelaskan, Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Dampak dari stunting dan berbagai bentuk masalah gizi akan berpotensi kehilangan 2-3% Produk Domestik Bruto setiap tahunnya.
Penanganan stunting membutuhkan konvergensi intervensi spesifik di bidang kesehatan yang berkontribusi 30 dan intervensi sensitive yaitu lintas sektor seperti akses jamban sehat, air minum layak, parenting pola asuh, ketahanan pangan, jaminan sosial dan lain-lain berkontribusi 70% dalam pencegahan stunting, ungkapnya.
Sementara itu, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Dr Erizon Safari menjelaskan, data status gizi balita yang terinput dalam Sistem Elektronik Pencatatan & Pelaporan Gizi balita Berbasis Masyarakat (EPPGBM) yang telah dipublikasi pada aksi 7.
Dari data EPPGBM, diketahui angka prevalensi balita stunting Kota Administrasi Jakarta Barat berada pada angka 1,4 % yang artinya mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 yaitu 2,65%, paparnya.
Namun masih terdapat beberapa kelurahan yang mempunyai prevalensi balita stunting di atas rata-rata, kata Erizon.
Erizon mengatakan, dengan adanya penurunan prevalensi balita stunting sebesar 1,25 % menunjukkan bahwa kasus stunting dapat dicegah.
Tentunya dengan megoptimalkan kolaborasi intervensi spesifik dan sensitif yang berkesinambungan, melibatkan lintas program, lintas sektor, institusi pendidikan, organisasi profesi dan peran serta masyarakat, ujarnya.
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, berharap, melalui reviu kinerja aksi Konvergensi pemerintah kota dapat mengetahui realisasi capaian, penyerapan anggaran, mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan merumuskan tindak lanjut perbaikan agar target kinerja dapat dicapai di tahun berikutnya
Hasil reviu kinerja menjadi masukan dalam pelaksanaan Analisis Situasi untuk penyusunan Rencana Kegiatan tahun berikutnya dan menjadi bahan dalam penilaian kinerja yang dilakukan provinsi, ucapnya.
Kita memiliki kewajiban untuk melanjutkan optimalisasi 8 Aksi Konvergensi dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan prevalensi stunting sehingga dapat ditekan hingga seminimal mungkin ke titik terendah, terang Erizon.
Semoga Allah SWT meridhoi dan memberikan kekuatan kepada kita semua dalam mengemban amanat, dalam melayani, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Jakarta Barat, pungkasnya.
Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh Ka. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Kepala Kantor Wilayah Agama Jakarta Barat, Asisten Adkesra Kota Adm. Jakarta Barat, Ka. Suban Perencanaan Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Barat.
Para Ka UKPD Kota Administrasi Jakarta Barat, Para Direktur RSUD dan RS Swasta di Jakarta Barat, Para Camat Kota Jakarta Barat, Para Kepala Puskesmas Jakarta Barat, Para Lurah Kota Administrasi Jakarta Barat, serta Pimpinan Perusahaan umum daerah Paljaya dan Ketua TP PKK tingkat Kota, Kecamatan & Kelurahan Kota Administrasi Jakarta Barat.
(Titik)