Beritabatavia.com -
Kasus penganiayaan terhadap David anak salah satu pengurus GP Ansor terjadi di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard, Kel. Ulujami, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada (20/2) kemarin, terus bergulir. Setelah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, Polres Metro Jakarta Selatan langsung menetapkan Mario Dandy Satrio sebagai tersangka. Kemudian Polisi menyita beberapa barang bukti diantaranya satu unit mobil mewah Jeep Rubicon dan telepon selurel milik tersangka.
Tetapi menetapkan Mario Dandy Satrio sebagai tersangka,tidak membuat kasus ini berhenti. Justru menuai desakan berbagai kalangan agar aparat penegak hukum dan pihak terkait mengusut gaya hidup Mario Dandy yang suka pamer mobil mewah dan motor gede (Moge) dengan harga selangit.
Pasalnya Pria berusia 20 tahun itu diketahui anak dari seorang pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan bernama Rafael Alun Trisambodo. Informasi yang beredar menyebutkan, Rafael Alun Trisambodo menjabat Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta II. Dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rafael memiliki total kekayaan sebesar Rp 56.104.350.289. Harta itu dilaporkan pada periode 17 Februari 2022/Periodik-2021.
Disebutkan dari total kekayaan tersebut, sekitar Rp 51.937.781.000 merupakan harta berbentuk tanah dan bangunan. Kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp 420.000.000, lalu surat berharga senilai Rp 1.556.707.379, kas dan setara kas Rp 1.345.821.529, dan harta lainnya senilai Rp 419.040.381.
Sedangkan harta berupa alat transportasi dan mesin,tercatat hanya melaporkan 2 unit mobil, yaitu mobil sedan Toyota Camry tahun 2008, berstatus hasil sendiri, dengan taksiran harga Rp 125.000.000, kedua mobil Toyota Kijang tahun 2018, hasil sendiri, dengan taksiran harga Rp 300.000.000.
Ditengah kasus yang melibatkan Mario Dandy Satrio mencuat pertanyaan tentang asal usul barang-barang mewah yang dimiliki anak pejabat. Seperti mobil Jeep Rubicon B 120 DEN yang digunakan Mario Dandy saat peristiwa penganiyaan. Namun setelah ditelusuri pihak kepolisian, pelat nomor asli mobil Jeep Rubicon tersebut adalah B 2571 PBP. Serta moge yang kerap dipamerkan lewat akun media sosial milik Dandy.
Beberapa pengusaha yang mengaku pernah "dikerjain" oleh oknum petugas Pajak meminta kasus Mario Dandy Satrio dijadikan pintu masuk untuk melakukan audit terhadap seluruh petugas Pajak khususnya di Jakarta. Sebab gaya hidup anak pejabat Pajak yang doyan pamer kekayaan diduga berasal dari hibah orang tuanya. Para pengusaha itu meyakini bukan hanya Mario Dandy yang bergaya hiudp mewah dan doyan gonta-ganti mobil mewah.
0 son
Ist.
