Rabu, 13 Mei 2015 09:06:55
Ahok Akui Pembangunan Jakarta Selama 2,5 Tahun Minim
Ahok Akui Pembangunan Jakarta Selama 2,5 Tahun Minim
Beritabatavia.com - Berita tentang Ahok Akui Pembangunan Jakarta Selama 2,5 Tahun Minim
GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding pejabat tidak becus bekerja. Hal tersebut dibuktikan dengan minimnya pembangunan ...
Ist.
Beritabatavia.com -
GUBERNUR DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding pejabat tidak becus bekerja. Hal tersebut dibuktikan dengan minimnya pembangunan selama 2,5 tahun belakangan.
Menurut Ahok, pegawai negeri sipil (PNS) belum mampu mengelola anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dengan baik.
Ketika Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI dan Ahok sebagai Wakil Gubernur DKI, banyak pihak yang menolak penerapan sistem penyusunan anggaran melalui sistem e-budgeting. Penolakan ini berujung pada keterlambatan lelang tender dan mandeknya pembangunan di Ibu Kota.
Tadi malam, saya baru bertemu dengan gubernur se-Indonesia, saya tanya, ‘apa ya yang salah di negeri ini?’. Kemudian, saya evaluasi APBD 2,5 tahun ke belakang, saya enggak lihat pembangunan apa-apa di Jakarta karena banyak (PNS) yang tidak terbiasa pakai duit (APBD) dengan benar, kata Ahok, Rabu (13/5)
Selama ini, kata Ahok, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) hanya bertindak sebagai penanda tangan dokumen saja, sementara pihak ketiga atau swasta yang merancang, menganggarkan, serta membeli barang dan jasa SKPD serta UKPD tersebut.
Hal itu pula yang menyebabkan kemungkinan terjadinya penyalahgunaan anggaran. Nantinya, jika perusahaan tersebut memenangkan tender, akan ada bagi hasil APBD antara oknum SKPD dan oknum pengusaha.
Kami ajukan e-budgeting dan memasukkan harga satuan benar. Mereka SKPD tidak bisa ajukan tender. Selama ini, mereka hanya terima bersih, pengusaha rancang proyek, tanda tangan, dan bagi-bagi keuntungan, katanya.
Mantan Bupati Belitung itu, mengaku sudah memperkirakan banyaknya gesekan yang terjadi ketika DKI mulai menerapkan sistem e-budgeting. Ia juga tidak mempermasalahkan besaran serapan akibat molornya pelaksanaan program-program unggulan Ibu Kota.
Tahun ini saya santai saja, anggaran tidak terserap biar saja. Hanya saja, pegawai-pegawai yang mengulur waktu ini yang bikin saya marah, katanya. o pko