Jumat, 22 Maret 2019 10:13:33
Gubernur DKI: MRT Masih Gratis Sampai 31 Maret
Gubernur DKI: MRT Masih Gratis Sampai 31 Maret
Beritabatavia.com - Berita tentang Gubernur DKI: MRT Masih Gratis Sampai 31 Maret
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta bakal tetap beroperasi untuk masyarakat walaupun tarif belum ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta bakal tetap beroperasi untuk masyarakat walaupun tarif belum ditetapkan. Menurutnya, MRT akan digratiskan hingga 31 Maret 2019.
Operasional terus jalan tapi scara komersial baru 1 April. Jadi warga masih bisa secara cuma-cuma hanya dibatasi jamnya sampai dengan tanggal 31 Maret, ujar Anies usai mendampingi Presiden Joko Widodo menjajal MRT Jakarta kepada wartawan di Stasiun Istora, Kamis (21/3) malam.
Dijelaskan, masyarakat masih bisa menikmati MRT Jakarta secara gratis. Akan tetapi, waktunya dibatasi. Anies mengatakan, MRT akan beroperasi secara komersial pada 1 April 2019.
Sementara, MRT Jakarta fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) akan diresmikan pada Ahad (24/3) oleh Presiden Jokowi. Walaupun tarif MRT belum ditetapkan menurut Anies, hal itu tidak menghalangi acara peresmian tersebut.
Tidak karena kan memang komersialnya baru 1 April jadi selama tanggal 24 sampai 31 Maret itu operasional non komersial, tetap berjalan, seperti sekarang dibatasi jamnya, kata Anies.
Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta dilaporkan baru akan menyelenggarakan rapat pimpinan gabungan untuk menetapkan tarif MRT pada Senin (25/3). Kendati demikian, kata Anies, DPRD sudah sepakat mengenai tarif baik MRT Jakarta maupun LRT Jakarta fase I rute Kelapa Gading-Velodrome. Dan dengan dewan juga alhamdulillah sudah ada kesepakatan tinggal diketok saja nanti hari Senin, imbuh dia.
Presiden Joko Widodo menambahkan MRT di Jakarta tidak akan pernah ada jika perhitungan yang digunakan adalah untung atau rugi. Hal itu yang terjadi selama beberapa dekade terakhir. Kenapa sampai 30 tahun tidak diputuskan? Karena perhitungannya untung rugi. Rugi pasti, untung dari mana, yang namanya transportasi massal itu ya rugi, kata Jokowi.
Padahal, kata Jokowi, kalau untuk negara, hitungannya bukan untung dan rugi, tapi lebih ke benefit. Perhitungan untung rugi itu untuk para pengusaha dan perusahaan. Hingga kini sempat ada kesulitan menghitung benefit sehingga pembangunan MRT ditetapkan berdasar keputusan politik untuk kepentingan negara secara makro.
Ia menyebutkan berdasar studi Bappenas, kerugian akibat kemacetan di Jakarta dan sekitarnya beberapa tahun lalu mencapai sekitar Rp65 triliun per tahun. Sekarang dihitung lagi sudah Rp100 triliun. Apa mau diteruskan? Lebih baik dipakai untuk bangun MRT dan LRT benar? Itu yang namanya keputusan politik sehingga secara makro negara kita tetap untung gede, katanya.
Ia menyebutkan itungan terakhir untuk membangun MRT di Jakarta untuk seluruh jalur sepanjang 231 km menghabiskan biaya Rp571 triliun. Apa artinya? ya lebih baik dibangun daripada kita rugi Rp100 triliun setiap tahun, katanya. 0 REO