Selasa, 02 Juli 2019 17:29:05
PR Jakarta Semakin Menumpuk
PR Jakarta Semakin Menumpuk
Beritabatavia.com - Berita tentang PR Jakarta Semakin Menumpuk
ISU transportasi dan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) terbesar bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kedua hal itu masih menjadi momok ...
Ist.
Beritabatavia.com -
ISU transportasi dan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) terbesar bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kedua hal itu masih menjadi momok pada saat Jakarta memasuki usia yang ke-492 tahun ini. Penilaian itu disampaikan pengamat perkotaan Nirwono Joga dan kalangan DPRD DKI Jakarta dalam kesempatan terpisah, kemarin.
Dalam penilaian Nirwono, dari sisi lingkungan dicontohkan penataan sungai yang hingga saat ini tidak jelas dan tidak berjalan. Konsep naturalisasi yang sempat digaungkan hingga kini belum juga diterapkan. Tidak hanya itu, pada program revitalisasi waduk serta sungai juga tidak ditemukan kemajuan yang menggembirakan.
Melambatnya revitalisasi situ, danau, embung, waduk seperti yang terlihat pada Waduk Pluit yang kembali kurang terawat baik, revitalisasi trotoar tetapi tidak diiringi dengan perbaikan ataurehabilitasi saluran airnya, serta penambahan RTH yang sangat sedikit hanya 50 ha dari target minimal tahunan 325 ha, kata Nirwono.
Selain itu, dari sisi transportasi, kualitas udara di Jakarta semakin memburuk karena masih dominannya penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta dibandingkan dengan kendaaran umum. Hal itu merupakan efek dari perbaikan transportasi yang belum siginifikan hingga kebijakan-kebijakan pendukungnya yang tidak diimplementasikan maksimal.
Namun demikian, di luar kekurangan yang masih terjadi, Nirwono tetap menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov DKI Jakarta. Kita apresiasi apa yang sudah dilakukan DKI dalam setahun ini seperti telah beroperasinya MRT serta revitalisasi dua unit JPO di Sudirman yang instagramable, ungkapnya.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edy Marsudi kembali mengingatkan pekerjaan rumah bagi Gubernur Anies. Seperti perawatan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di sejumlah tempat, naturalisasi kali yang belum terpenuhi, serta kemacetan lalu lintas DKI meskipun sudah terurai.
Selain permasalahan lalu lintas, Ketua DPRD DKI juga menyoroti permasalahan sampah DKI. Produksi sampah plastik perharinya hingga sampai 7.400 ton per harinya.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ramly HI Muhammad, meminta pembangunan RSUD Koja, Jakarta Utara, harus dipercepat. Karena kondisi fisik di sana saat ini sungguh menyulitkan pasien unit gawat darurat (UGD).
Kami berharap rehab bangunan RSUD Koja bisa dipercepat selesai. Karena UGD yang biasa di lantai dasar, kemarin di lantai dua, dan ini sangat membahayakan bagi pasien, ujar Ramly dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat.
Ramly juga mengkritik lift di RSUD Koja yang tidak berfungsi. Dia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan timnya untuk mengecek langsung RSUD itu dan segera merampungkan pembangunannya. Dari enam lift, semua tidak berfungsi, bagaimana pasien bisa naik ke lantai dua. Gedung 16 tingkat, baru 63% pembangunan, kata dia.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengakui memang proyek bangunan RSUD Koja masih mangkrak. Dia menyebut pembangunan RSUD itu terhambat karena permasalahan aset. Terkait mangkraknya pembangunan RSUD Koja, alasannya karena ada hambatan dalam proses penghapusan aset. Sedangkan untuk perbaikan lift telah dianggarkan penggantian enam unit di Gedung Blok B dan C, ujar Anies menjawab dewan dalam rapat paripurna. 0 MIO