Sabtu, 14 November 2020 15:17:06

Relawan Jokowi Berharap Arman Depari Pimpin BNN

Relawan Jokowi Berharap Arman Depari Pimpin BNN

Beritabatavia.com - Berita tentang Relawan Jokowi Berharap Arman Depari Pimpin BNN

"Terima kasih, hadir juga senior saya Irjen Arman Depari," kata Kapolri Jenderal Idham Azis, saat acara pemusnahan barang bukti sitaan ...

Relawan Jokowi Berharap Arman Depari Pimpin BNN Ist.
Beritabatavia.com - "Terima kasih, hadir juga senior saya Irjen Arman Depari," kata Kapolri Jenderal Idham Azis, saat acara pemusnahan barang bukti sitaan berbagai jenis narkoba di Polda Metro Jaya, beberapa waktu lalu. 

Sosok pria kelahiran Brastagi,Sumatera Utara, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Arman Depari, tenang dan murah senyum, ramah, selalu berupaya menyenangkan setiap orang yang bertemu dengannya. Jabatan sebagai Deputy Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) tak membuatnya harus bertampang seram dan berbahasa keras. Kecuali saat berhadapan dengan para pelaku dan sindikat narkoba, barulah sikap keras tanpa ampun tampak jelas dari Arman Depari. Jenderal bintang dua ini, dikenal sangat bernyali dan bersikap keras tanpa kompromi, sehingga nama Arman Depari menjadi momok menakutkan bagi para bandar dan sindikat narkoba. 

Sederet jabatan penting dan strategis pernah dipercayakan kepada Arman Depari. Segudang prestasi diraihnya bersama tim yang selalu bekerja keras dan setia serta konsisten   memerangi kejahatan khususnya para penjahat narkoba. Semua berawal setelah Arman  Depari menyelesaikan pendidikan SMA di kampung halaman dan memasuki pendidikan di AKPOL  Semarang, Jawa Tengah. Lulus dari AKPOL 1985, Arman Depari memulai karir di Polda Metro Jaya sebagai Danton Patroli Kota. Kemudian Kasubnit Pembunuhan dan Penculikan, lalu Kasubnit Kejahatan Kekerasan Polda Metro Jaya.

Dikalangan Polri, Arman Depari dikenal sebagai reserse tulen. Sebab sepanjang karirnya selalu bertugas di bidang reserse. Meskipun tercatat, pada rentang waktu 1992-1995, ia menjadi salah satu anggota pasukan perdamaian PBB di Kamboja bersama Kontigen Garuda XII Civpol (1992) dan Yugoslavia bersama Kontingen Garuda XIV/4 (1995). Selanjutnya 1996-1998, Arman menjadi Wakapolres Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Setelah dua tahun menjabat, ia menjadi Wakapolres Jayapura pada 1998 hingga 1999.

Dari Jayapura Arman Depari pindah tugas menjadi Kasat PJR Polda Riau. Lalu Kasat Serse Polda Sumatera Utara. Di Sumut, ia sempat menjadi Kapolres Langkat, lalu menjadi Wadir Reskrim Polda Sumut. Arman bergabung bersama Densus 88 Polda Sumut. Dari terorisme, Arman beralih bidang menjadi reserse narkoba, dan dilantik menjadi Direktur Narkoba Polda Metro Jaya pada 2006-2009. Kemudian diangkat menjadi Direktur IV Narkoba Bareskrim Polri pada 2009. Arman berkutat dengan kasus narkoba hingga 2014 hingga menjadi Kapolda Kepulauan Riau hingga 2016.Kemudian ditunjuk sebagai Deputy Pemberantasan BNN dan selalu tampil dengan rambut panjang dikuncir.

Segudang prestasi dan kesuksesan  berhasil diukir Arman Depari, hingga sulit digambarkan. Puluhan kasus narkoba dengan melibatkan jaringan berskala internasional dan ratusan perkara dengan level nasional berhasil dibongkar Arman Depari. Diantaranya membongkar jaringan narkoba dan menyita 100 kilogram sabu dan ekstasi di Cikarang, Jawa Barat. Terbaru, ia menyita 500 kilogram ganja di Tanjung Priok pada 12 Agustus lalu.  

armandepari

Foto :Irjen Arman Depari

Memasuki masa pensiun pada Agustus 2020, Arman Depari dimutasi ke Bareskrim Polri. Tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat kebijakan berdasarkan Pasal 30 ayat 2 Undang-Undang No 2 tahun 2002 tentang Polri. Bunyinya " usia pensiun maksimum anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia 58 (lima puluh delapan) tahun dan bagi anggota yang memiliki keahlian khusus dan sangat dibutuhkan dalam tugas kepolisian dapat dipertahankan sampai dengan 60 (enam puluh) tahun". 

Presiden Jokowi menerbitkan surat keputusan atau Keppres nomor 116/2020 yang ditanda tangani pada Juli 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan BNN, kemudian Arman Depari dilantik kembali sebagai Deputi Pemberantasan BNN. 

Relawan Jokowi Centre menilai, Arman Depari memiliki kompetensi, integritas dan konsistensi serta sikap tegas dan latar belakang yang mumpuni dibidang narkoba. 

"Kami berharap agar orang-orang seperti Arman Depari memimpin BNN guna memberantas peredaran narkoba di Indonesia," kata Sekretaris Jenderal Relawan Jokowi Centre, Imanta Ginting.

Menurutnya, peredaran narkoba saat ini sudah semakin kecil namun pergerakan bandar narkoba dalam merusak generasi bangsa masih tetap menjadi ancaman. Bangsa ini berharap Arman Depari sudah sangat layak untuk memimpin BNN menggantikan Komjen Heru Winarko yang akan memasuki masa pensiun pada Desember 2020. 

Imanta menyebut, Irjen Arman Depari telah memiliki pengalaman panjang dalam upaya pemberantasan peredaran Narkoba di Tanah Air, segudang prestasi telah diraihnya dalam rangka memutus rantai peredaran Narkoba. Selain itu, latar belakang Arman Depari sebagai anggota Polri tentu akan mempermudah koordinasi antara BNN dan Polri dalam rangka memburu Bandar Narkoba Trans Nasional masuk Indonesia, sehingga menutup ruang gerak para mafia dan bandar Narkoba di republik ini. 0 Edison Siahaan

Berita Terpopuler
Berita Lainnya
Jumat, 29 April 2022
Selasa, 01 Maret 2022
Minggu, 30 Januari 2022
Jumat, 28 Januari 2022
Selasa, 02 November 2021
Rabu, 25 Agustus 2021
Jumat, 23 Juli 2021
Rabu, 16 Juni 2021
Jumat, 07 Mei 2021
Kamis, 11 Maret 2021
Selasa, 12 Januari 2021
Jumat, 11 Desember 2020