Minggu, 04 Agustus 2024 16:34:09

Regina Anak Satpam Tanpa Biaya Lulus Taruni AKPOL

Regina Anak Satpam Tanpa Biaya Lulus Taruni AKPOL

Beritabatavia.com - Berita tentang Regina Anak Satpam Tanpa Biaya Lulus Taruni AKPOL

Dia menilai rangkaian pemeriksaan dan tes berlangsung transparan. Atas dasar itulah Regina Anugerahanni Rosari tetap mengikuti  seleksi masuk ...

Regina Anak Satpam Tanpa Biaya  Lulus Taruni AKPOL Ist.
Beritabatavia.com - Dia menilai rangkaian pemeriksaan dan tes berlangsung transparan. Atas dasar itulah Regina Anugerahanni Rosari tetap mengikuti  seleksi masuk AKPOL hingga tiga kali. Akhirnya Regina yang pernah menyabet juara 1 kejuaraan tinju amatir tingkat provinsi Lampung, lulus menjadi Taruni. 
Untuk it saat mengikuti seleksi masuk pendidikan Akademi Kepolisian (AKPOL). Atas dasar intulah Regina Anugerahanni Rosari mengikuti tes seleksi AKPOL hingga tiga kali. Akhirnya Regina yang pernah menyabet juara 1 kejuaraan tinju amatir tingkat provinsi Lampung, lulus menjadi taruni AKPOL tahun anggaran 2024. 

Sementara Nila, ibu dari Regina Anugerahanni Rosari, bersyukur sibungsu menjadi taruni Akpol. Sekaligus menyayangkan orang-orang yang meragukan putrinya masuk AKPOL tanpa mengeluarkan biaya. 
"Saya kadang seperti mimpi (Regina masuk Akpol). Saya kan jualan di pasar, saya ditanya,  kok Regin nggak pernah bantuin? Di mana'. Saya jawab 'Sudah berangkat (seleksi Akpol-red) ke Semarang',"  cerita Nila, dikutip dari Podcast SDM Polri Today, Minggu (4/8/2024).

Nila menceritakan orang-orang yang akhirnya tahu Regina terpilih sebagai calon taruni Akpol bertanya soal besaran biaya. Nila menerangkan dirinya tak mengeluarkan biaya sama sekali karena dengan pekerjaannya sebagai pedagang kecil-kecilan di pasar, uang receh pun berarti baginya.

"Ditanya habis berapa M (miliar rupiah-red). Lah wong saya saja tukang warung, wong Rp 500 perak, Rp 1000 perak saja saya pungut ibaratnya," ucap Nila.

Dia bersyukur karena proses seleksi Akpol dinilainya berlangsung transparan. Dia menegaskan putrinya juga pantang menyerah dan tak berputus asa meski sempat dua kali gagal masuk Akpol.

"Puji Tuhan karena ini proses transparan, makanya Regin maju, maju terus. Puji Tuhan dua kali gagal, yang ketiga Regin bisa lolos," ujar Nila.
Handoko ayah Regina juga mengaku ditanyai beberapa orang termasuk rekan kerja hingga Pak RT tentang besaran biaya  yang dihabiskan. 

Kepada RT setempat, Handoko meminta cerita perjuangan Regina masuk Akpol disampaikan kepada masyarakat setempat sehingga anak-anak muda berprestasi di lingkungan tempat tinggalnya tetap optimis.

"Tetangga kiri-kanan mendengar, teman kerja mendengar anak diterima masuk akpol, mereka tanya saya, 'Habis berapa?', (Handoko jawab-red) 'Nggak ada habis berapa, Pak. Semuanya itu gratis dan tidak ada pungutan biaya'," cerita Handoko.

Bahkan ketika Pak RT datang ke rumah saya, menyampaikan surat pemilu, sempat bertanya, "Habis banyak Pak Handoko?' pakai bahasa lokal. Saya bilang, Pak sekalian saja saya mau titip ke Bapak selaku pamong di sini, sampaikan ke warga sekitar sini karena banyak anak-anak yang berpotensi. Soal Regina, tidak sedikit pun kami mengeluarkan biaya,” imbuh Handoko.

Regina merupakan taruni asal pengiriman Polda Lampung. Tahun ini adalah kali ketiga mengikuti seleksi taruni Akpol.

Sebelumnya, Regina menyebut tujuannya masuk Akpol ingin mendapatkan kesempatan pendidikan terbaik secara gratis. Sehingga tak lagi membebani kedua orang tuanya.
"Ini tahun ketiga daftar Akpol, tahun terakhir. Saya ingin mendapat pendidikan gratis sehingga tidak lagi membebani orang tua terkait dengan biaya pendidikan dan biaya sehari-hari selama pendidikan. Saya juga ingin punya pekerjaan yang tetap," ujar Regin, sapaan akrabnya, kepada detikcom di Gedung Fasdik Lama, Flat Taruni, Resimen Akpol, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (26/7).

Regin mengatakan dirinya lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya sempat bekerja sebagai satpam, namun kini bekerja di pabrik pakan udang, sementara ibunya pedagang sembako di Pasar Beringin, Bandar Lampung.
"Ayah saya dulu Satpam, tapi pensiun jadi satpam, sekarang kerja di pabrik pakan udang. Kalau ibu saya pedagang sembako di pasar, toko biasa, toko kecil," kata anak bungsu dari dua bersaudara ini.
Regina menyebut modalnya untuk masuk Akpol hanya kegigihan. 
"Dapat dibuktikan dari saya mencoba tiga kali. Tahun pertama saya ranking 3, tahun kedua saya ranking 2, dan ini tahun ketiga saya ranking 1 panitia daerah, Puji Tuhan," ucapnya.
Tiga kali mengikuti seleksi Akpol, perempuan yang pernah menyabet Juara I Kejuaraan Tinju Amatir tingkat Provinsi Lampung ini berpendapat rangkaian pemeriksaan dan tes dijalaninya dengan adil dan terbuka. Regin sadar ada beragam komentar soal seleksi Akpol yang muncul di masyarakat, namun pendapatnya berdasarkan pengalaman pribadinya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggaraan seleksi taruna-taruni Akpol atas terselenggaranya sistem seleksi yang humanis, transparan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kemarin itu jasmani semuanya udah pake sensor semua, menurut saya ini bagus, itu ke itu berlaku untuk semua peserta," ucap Regin.

Dia menjeaskan,sebelum tes pakai alat, selalu ada gladi bersihnya untuk peserta. Lalu saat CAT, soalnya diacak dan nilainya langsung muncul setelah selesai. 

"Jadi saya tutup telinga saja sih kalau ada yang nakut-nakutin ini-itu, karena saya pribadi tidak mengalami itu. Kalau saya mengalami, tidak akan mau berusaha sampai tiga kali seleksi Akpol," pungkasnya. 0 rls/son

Berita Terpopuler
Berita Lainnya
Rabu, 15 Februari 2023
Senin, 06 Februari 2023
Kamis, 01 Desember 2022
Selasa, 21 Juni 2022
Rabu, 04 Mei 2022
Jumat, 29 April 2022
Selasa, 01 Maret 2022
Minggu, 30 Januari 2022
Jumat, 28 Januari 2022
Selasa, 02 November 2021
Rabu, 25 Agustus 2021
Jumat, 23 Juli 2021