Gubernur Pilihan Warga

Beritabatavia.com - Sejak reformasi bergulir, kita memiliki pemimpin yang ragu dalam bertindak. Sehingga peluang untuk melakukan perbaikan kehidupan rakyat, kerap terlepas karena terlambat untuk mengambil keputusan.
Padahal kita memerlukan kepemimpinan yang kuat dan berkarakter, untuk bisa secara maksimal mengelola potensi yang ada, sehingga bermanfaat bagi kehidupan rakyat banyak.
Saat ini warga Jakarta kembali melaksanakan proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI. Proses tersebut mulai memasuki tahap kampanye yang diawali dengan pemaparan visi misi ke enam pasangan calon di depan sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI pada Minggu 24 Juni 2012.
Sebelum pemaparan visi dan misi tersebut, para pasangan calon juga berjanji dihadapan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)untuk melaksanakan kampanye damai. Serta mendahulukan kehormatan dan tidak melakukan kampanye negatif maupun saling menyerang.
Tidak diragukan pasangan calon yang akan ikut berlaga pada Pilkada DKI 2012 adalah sosok atau calon pemimpin ibukota Jakarta yang mampu mengendalikan diri. Tetapi. Tidak cukup hanya itu, karena para calon juga harus mampu mengendalikan para pendukungnya.
Sebab, sehari setelah mengucapkan janji di depan KPUD, potensi terjadinya gesekan antar pendukung terjadi di gedung DPRD DKI. Sehingga menimbulkan kekhawatiran, akan terjadi gesekan yang lebih besar, saat kampanye berlanjut.
Lewat peristiwa tersebut, warga Jakarta mendapat pelajaran agar mengenal calon pemimpinnya. Kita, warga Jakarta tentu akan memilih pemimpin yang mampu mengendalikan para pendukungnya untuk menciptakan situasi kondusif.
Karena kampanye bukan untuk unjuk kekuatan atau adu teriak paling keras. Dalam waktu dua pekan ke depan, warga Jakarta akan menilai, program kerja yang dipaparkan para calon.Hampir dapat dipastikan, pemenang Pilkada DKI 2012 akan diraih pasangan calon yang mampu meyakinkan masyarakat lewat program kerja yang disampaikan saat kampanye.
Warga Jakarta akan memilih pemimpin yang memaparkan konsep pembangunan yang masuk akan dan mungkin terealisasi.Sebaliknya, warga Jakarta tidak akan merespon, pasangan calon yang melontarkan program muluk-muluk dan manis didengar namun pahit di hati.
Pilkada DKI 2012 merupakan momentum bagi warga Jakarta untuk memilih pemimpin yang bisa membawa manfaat bagi rakyat yang dipimpinnya. Warga Jakarta menolak  pemimpin yang hanya sekadar mencari status dan mengejar citra.
Warga Jakarta akan memilih pemimpin yang berkarakter dan berani mengambil keputusan yang berpihak pada rakyat banyak.0 edison siahaan