Beritabatavia.com -
Presiden sesungguhnya harus leih dulu memenangkan kompetisi Pilpres dan diawali proses pencalonan, dan keharusan memiliki integritas, kompetensi dan kaya dengan pengalaman serta latar belakang pendidikan yang mumpuni. Agar tidak plenga-plongo saat menjadi Presiden. Presiden setidaknya sudah selesai dengan kehidupan pribadi dan keluarga intinya. Sehingga tidak tergoda lagi hanya karena uang receh.
Pasca terpilih jadi Presiden, sudah harus memahami apa saja yang harus dilaksanakan dan tanggungjawab serta tugas fokoknya.
Seperti bunyi alinea ke empat pembukaan UUD 1945 secara tegas dikatakan , kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum , mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sebagai Presiden yang dibantu oleh seorang wakil Presiden dalam melaksanakan perintah Konstitusi akan dibantu para Menteri. Maka, Presiden akan membuka lowongan untuk calon Menteri, dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Setelah menerima surat lamaran para calon Menteri yang memenuhi persyaratan dipanggil untuk menjalani test selanjutnya.
Para Menteri harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Jumlah para Menteri juga akan lebih sedikit dari pemerintahan sebelumnya. Apalagi dari jumlah Menteri yang baru saja disusun.
Saya sebagai Pesiden akan membandingkan dengan negara yang berpenduduk 1,5 miliar tetapi jumlah menterinya hanya 21. Serta ada negara yang jumlah penduduknya 335 juta hanya memiliki 15 menteri.
Maka sebagai Presiden tentu akan merasa malu bila jumlah rakyat sebanyak 280 juta tapi menterinya lebih dari 50 orang. Saya jadi Presiden akan memutuskan jumlah Menteri tidak lebih dari 25 orang.
Dengan jumlah 25 kementerian sudah sangat efektif untuk melaksanakan tupoksi yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.
Jumlah Menteri yang lebih dari 50 plus wakil dan kepala badan, akan membebani rakyat. Pandapatan negara akan terkuras hanya untuk menyiapkan kendaraan dinas, tunjangan serta fasilitas Menteri dan wakil serta kepala badan.
Sementara Presiden membutuhkan anggaran yang lebih banyak untuk mewujudkan amanat UUD 1945, yaitu melindungi dan meningkatkan kesejahteraan serta mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
Sebagai Presiden, dalam kondisi dan situasi yang kondusif akan menghindari program atau kegiatan yang memberikan sesuatu atau yang biasa disebut bantuan sosial kepada rakyat. Kecuali dalam kondisi tertentu seperti bencana, wabah akan langsung memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan.
Saya jadi Presiden , akan lebih fokus menyiapkan kegiatan yang dapat menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang banyak. Karena dengan tersedianya lapangan kerja, akan efektif meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bahkan ketersediaan lapangan kerja akan dapat mengurangi keberadaan puluhan ribu warga Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di negara lain.
Tetapi akan menyiapkan calon tenaga kerja profesional untuk mengisi lowongan kerja di luar negeri. Upaya itu dilakukan melalui kursus keterampilan di balai tenaga kerja yang disediakan pemerintah secara gratis.
Pemerintah tidak perlu mengurus masalah makanan bergizi gratis buat rakyat. Tetapi harus bekerja keras untuk menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana yang memberikan dampak penghasilan bagi rakyat banyak.
Sehingga dengan penghasilan yang cukup, rakyat akan mampu memilih dan menyiapkan makanan bergizi untuk keluarganya.
Pemerintah mengelola hasil bumi, laut dan udara secara maksimal untuk digunakan memenuhi kebutuhan dasar rakyat. Seperti kesehataan, Pendidikan maupun transportasi gratis. Sebagai bentuk nyata perlindungan bagi masyarakat seperti amanat UUD 1945.
Pemerintah harus menjadi contoh dalam penegakan hukum. Serta memastikan seluruh produk hukum wajib diimplementasikan tanpa pandang bulu. Sebab penegakan hukum adalah upaya untuk mewujudkan Kamtibmas, perlindungan dan pelayanan. Lewat proses penegakan hukum membuat rakyat aman dan nyaman menjalankan aktifitas dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pemerintah menjamin setiap orang atau kelompok maupun organisasi melaksanakan aktifitas, sepanjang tidak melanggar aturan yang ada. Serta memberikan kesempatan kepada warga untuk ikut serta berperan dalam membangun dan melakukan aktifitas sesuai bidang yang digeluti.
Saya jadi Presiden, akan meninjau kebijakan tentang jumlah para pejabat di militer, Polri maupun sipil. Sekaligus memastikan efektifitas dan efisensi terkait kinerja maupun anggaran. Apabila hasilnya tidak sepadan dengan anggaran yang digunakan, maka dievaluasi dan mengalihkan anggaran untuk program yang secara langsung berdampak pada kesejahteraan rakyat.
Saya jadi Presiden harus memastikan bahwa dasar penilaian terhadap kinerja adalah kualitas bukan kuantitas. Sekali lagi, harus memastikan Ipoleksosbudhankam berjalan bersama dengan rakyat. Maka sosok-sosok yang diberikan tanggung jawab harus memiliki kompetensi dan integritas serta mampu menjelaskan dengan baik agar rakyat ikut serta berperan aktif.
Saya jadi Presiden, akan langsung melarang semua jajaran pemerintah hingga tingkat paling bawah tidak menggunakan seragamnya menjadi pemisah dengan rakyat.
Sebagai Presiden saya tidak perlu masuk gorong-gorong. Justru akan menggunakan fasilitas yang diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan menata penampilan. Sehingga lebih percaya diri sekaligus upaya meyakinkan pihak-pihak yang akan berinvestasi di negeri ini.
Saya jadi Presiden, akan membuka ruang untuk komunikasi dan mendengar berbagai pihak untuk memastikan kebijakan yang ditetapkan adalah skala perioritas yang didasari kebutuhan. Bukan kebijakan yang hanya didasari keinginan semata.
Saya jadi Presiden, memastikan, tidak boleh ada warga negara yang mati karena tidak mendapat perawatan. Tidak boleh ada warga negara yang meninggal dunia karena kelaparan. Serta tidak boleh ada warga negara putus sekolah karena alasan tidak mampu membayar biaya Pendidikan.
Beragam kebijakan dan upaya lainnya yang akan dilakukan untuk menyiapkan bangsa dan negara menuju kemajuan yang melampaui negara-negara lain.
Sayangnya, proses panjang untuk menjadi presiden dari mulai pencalonan hingga memenangkan pemilihan Presiden (Pilpres) belum pernah saya ikuti. Sehingga posisi saya masih seandainya jadi Presiden. Maka program -program tersebut akan dapat terwujud, apabila Rakyat memilih saya, jika ikut kompetisi pada Pilpres mendatang.
0 Edison Siahaan