Minggu, 29 September 2013 17:41:31
Kecemasan
Kecemasan
Beritabatavia.com - Berita tentang Kecemasan
Potret premanisme yang ada di negeri ini sungguh mengerikan. Apalagi, premanisme tidak lagi hanya terjadi di tingkat akar rumput, tetapi juga di ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Potret premanisme yang ada di negeri ini sungguh mengerikan. Apalagi, premanisme tidak lagi hanya terjadi di tingkat akar rumput, tetapi juga di kelompok elite.
Mereka bebas memamerkan kekuatan bahkan merasa bangga jika menjadi serigala bagi yang lainnya. Warga yang tidak memiliki kekuatan, hanya bisa resah, cemas dan khawatir karena kapan dan dimana saja mereka bisa menjadi korban kejahatan.
Sepertinya negeri ini hanya milik mereka yang kuat saja. Kita khawatir, kondisi ini memicu semua orang berlomba-lomba menjadi serigala bagi yang lainnya, agar merasa ikut memiliki negeri ini.
Warga Jakarta mengetahui bagaimana seorang wanita pedagang kopi dianiaya secara tidak manusiawi hanya karena menolak memberi uang keamanan. Begitu juga dua warga yang disekap dan disiksa di sebuah ruko di kawasan Jl Hayamwuruk, Jakarta Barat.
Kecemasan, kekhawatiran hingga rasa takut sepertinya sudah bagian dari kehidupan sehari-hari warga Jakarta. Rasa takut warga kian mencekam setelah melihat bagaimana sejumlah petugas polisi tewas bersimbah darah ditembak orang tak dikenal. Belum lagi sejumlah peristiwa pengeroyokan terhadap anggota polisi. Ironisnya, salah satu peristiwa penembakan yaitu menimpa AIPDA Sukardi, terjadi di tengah ruas jalan protokol ibukota Jakarta.
Situasi dan kondisi ini bukan tidak disadari oleh pemerintah. Karena sejumlah statement dari mulai Presiden, Kapolri, hingga pejabat paling rendah selalu mengatakan akan memerangi premanisme di negeri ini. Nyatanya, aksi premanisme masih menggeliat ditengah kehidupan masyarakat.
Kita mengapresiasi kinerja polisi yang begitu cepat, melakukan tindakan menangkap sejumlah orang dari kelompok yang dicurigai sebagai biang premanisme di wilayah Jakarta Barat. Acungan jempol juga kita berikan kepada polisi yang bertindak sigap menegakkan hukum dengan meringkus para pelaku penyekapan dan penyiksaan terhadap wanita pedagang kopi, dan membebaskan dua warga yang disekap di sebuah ruko di Jln Hayamwuruk, Jakarta Barat.
Tetapi, apakah upaya penindakan yang dilakukan kepolisian, cukup untuk menghentikan aksi premanisme ? Banyak pihak tidak yakin, hanya dengan tindakan tegas yang dilakukan polisi akan bisa menghentikan aksi premanisme.
Tidak mungkin aksi premanisme bisa diberantas hanya dengan cara penindakan apalagi yang sifatnya musiman. Harus ada langkah serius dan efektif serta konsisten yang diawali dari upaya pencegahan.
Jangan lupa, penilaian kinerja kepolisian bukan hanya sebatas bisa mengungkap, membuktikan agar sebuah perkara disidangkan di pengadilan.
Tetapi, polisi adalah alat negara dalam memelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan tata kehidupan sosial masyarakat. Sehingga hukum sebagai sarana kontrol sosial untuk melindungi, mengatur, mendidik masyarakat, menjadi hidup dan berfungsi.O edison siahaan