Merindukan Transportasi Publik Yang Kamseltibcar

Beritabatavia.com - Sejatinya, lalu lintas dan angkutan jalan memiliki peran utama pada semua aktivitas kehidupan masyarakat. Bahkan, lalu lintas adalah urat nadi kehidupan manusia, cermin budaya dan potret modrenitas sebuah bangsa.

Pertanyaannya, apakah lalu lintas di negeri ini sudah menjadi cermin  budaya dan potret modrenitas ? Kemudian, apakah kondisi lalu lintas dan angkutan jalan di negeri ini khususnya kota-kota besar sudah bisa memberikan rasa aman,selamat, tertib dan lancar (Kamseltibcar). Sesuai tujuan yang diamanatkan Undang-undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ?

Faktanya, lalu lintas membuat masyarakat stress, cemas, kesal, bahkan menjadi momok menakutkan akibat beragam permasalahan, seperti kemacetan, kesemrautan, dan kecelakaan. Bahkan, kemacetan telah membunuh aktivitas dan kreativitas masyarakat.

Tak bisa dibantah, tragedi memilukan akibat perilaku tidak displin dan sikap ceroboh di jalan raya sudah menjadi peristiwa biasa di negeri ini. Tidak hanya itu, ulah pengendara dan kinerja aparat serta ketersediaan sarana prasarana menjadikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan menjadi barang mahal yang harus dibayar dengan nyawa. 

Tragedi kecelakaan akibat perilaku pengguna jalan,  membuat kita prihatin, sedih, kesal, geram bahkan marah. Sebab,  jumlah orang yang harus menderita luka dan cacat, bahkan kehilangan anggota keluarganya, terus bertambah dari tahun ke tahun.

Ironisnya, beragam pelanggaran dan kecelakaan, dianggap sebuah kewajaran. Infrastruktur sarana prasarana lalu lintas belum memadai, serta buruknya transportasi angkutan umum dan penegakan hukum yang masih lemah, mendapat maklum.

Pemerintah harus terus berupaya menyiapkan sarana dan prasarana serta  transportasi umum yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu serta terjangkau. Selain itu, jangan lupa bahwa meningkatkan displin berlalu lintas masyarakat adalah juga kewajiban pemerintah sebagai penyelenggara dan penanggungjawab lalu lintas dan angkutan jalan. 

Ditengah upaya pemerintah untuk mewujudkan Kamseltibcar, meskipun belum pasti kapan terwujud. Sebaiknya, seluruh elemen masyarakat menyatukan sikap dan berikrar untuk menjadi pelopor keselamatan lalu lintas dalam upaya mewujudkan Kamseltibcar lalu lintas.

Masyarakat harus terus mengingatkan, agar pemerintah mengetahui dan memahami bahwa bangsa ini merindukan lalu lintas dan angkutan umum yang dikelola secara terpadu dalam sebuah sistim transportasi nasional, dengan menyertakan karakteristik daerah. Bangsa ini  rindu melihat seluruh potensi dan peran, bergerak bersama mewujudkan transportasi yang aman, selamat, tertib dan lancar.

Sehingga ke depan pemerintah sungguh-sungguh dan fokus melaksanakan amanat UU No 22 tahun 2009. Tidak lagi  melakukan upaya yang hanya sekadar atau tambal sulam bahkan gagap bila menghadapi permasalahan lalu lintas.Apalagi hanya menebar beragam wacana yang terkadang sulit dijangkau karena  tergantung tinggi di atas awan. Tetapi pemerintah harus membuat kebijakan yang  bisa menyelesaikan substansi permasalahan, bukan justru menuai pro kontra.

Sesungguhnya, tidak terlalu sulit, jika ada good will pemerintah untuk segera menyiapkan transportasi angkutan umum yang terintegrasi dan sesuai dengan kondisi budaya dan geografis. Karena, transportasi umum yang layak dan terjangkau serta tepat waktu dan bisa mewujudkan Kamseltibcar adalah jawaban tepat untuk mengatasi kemacetan.

Bukan transportasi angkutan umum yang bebas melintas di jalur khusus, setelah  menggunakan kewenangan untuk  merampas hak pengguna jalan lainnya. Apalagi mengatas namakan keselamatan demi mendapatkan keuntungan. O edison siahaan