Rabu, 24 Februari 2016 18:08:57
Birokrasi Patrimonial Membebek & Tidak Rasional
Birokrasi Patrimonial Membebek & Tidak Rasional
Beritabatavia.com - Berita tentang Birokrasi Patrimonial Membebek & Tidak Rasional
Dalam birokrasi yang patrimonial boleh dikatakan siapa saja menjadi pucuk pimpinan di semua lini itulah simbol kekuasaanya. Para bawahanya semua ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Dalam birokrasi yang patrimonial boleh dikatakan siapa saja menjadi pucuk pimpinan di semua lini itulah simbol kekuasaanya. Para bawahanya semua mengekor apa kata ndoronya, apa yang dimaksudkan kadang juga tidak dipahaminya bahkan semua ditelan nya mentah-mentah baik buruk mapun cocok atau tidak semua dilahapnya yang penting ia melakukan sebagai tanda loyalitas
personal kepada ndoronya.
Walau tidak tahu makna dan dampak buruknya sekalipun ia tidak peduli, yang penting terlihat manut, menurut, pasrah bongkokan akan mendapat kehormatan dan tetap menjabat walau tidak mampu melakukan apa-apa. Apa yang dilakukan bukan untuk membuat masyarakat lega dan terlayani melainkan yang penting membuat ndoro senang dan bahagia. Apa yang diperintahkan dan yang dikerjakan bisa saja hanya kulit-kulitnya saja tidak ada roh dan jiwanya. Tak jarang malah menjadi lucu dan menyebalkan.
Namun jangan heran mereka inilah yang dijadikan dan terus berkuasa bahkan yang dianggap sukses. Bagi yang sadar dan berusaha mengingatkan atau mengatakan yang baik dan benar, akan dihajarnya baik dalam perorangan maupun dalam konspirasi-konspirasi jahat yang mereka bangun dalam penyebaran issu-issu pembunuhan karakter.
Sehingga banyak orang-orang yang baik, akhirnya takut dan terpaksa manut menjadi bebek-bebek yang penting bersuara seperti ndoronya. Orang-orang semacam ini tidak berkarakter karena akan hanya mencari enak dan untungnya sendiri. Mereka menganut
faham swargo nunut neroko endo (kalau saat enak dan senang akan terus menempel, tetapi saat sengsara atau ada masalah akan memilih langkah seribu untuk menghindarinya bahkan tanpa ditanya langsung mengaku tidak mengenal sebelumnya. Perilaku dan karakter yang menganut paham ini masih tetap tumbuh dan berkembang disekitar lingkungan maupun kantor pemerintahan yang masih memegang dan menjalankan birokrasi patrimonial.O Kombes DR CdL