Kemacetan Timbulkan Kerugian & Konflik

Beritabatavia.com - Kemacetan menjadi pemandangan yang biasa terjadi di kota-kota  besar khususnya Ibukota Jakarta, di jalur-jalur luar kota yang tidak memenuhi standar safety, daerah-daerah pangkalan moda transportasi (stasiun,terminal,pelabuhan,bandara), dan daerah-daerahlainya.

Penanganan kemacetan dari tahun ke tahun menjadi topik, dari tingkat daerah sampai dengan pusat, namun pelaksanaanya boleh dikatakan secara signifikan belum menyelesaikan masalah, justru dari tahun ke tahun kemacetan semakin parah.

Kemacetan sacara kasat mata yang mudah ditangkap oleh indera orang kebanyakan antara lain:
1.Pertumbuhan kendaraan yang tidak teratasi atau tidak diimbangi dengan jalan dan sistem-sistem transportasi yang ada.
2.Infrastruktur dan sistem-sistemnya belum mampu memenuhi standar Keamanan,Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran (Kamseltibcar)lalu lintas.
3.Perilaku pengguna jalan merefleksikan rendahnya budaya tertib berlalu lintas.
4.Sistem uji danpenerbitan SIM yang menunjukkan basis pada standar kompetensi dan safety harus terus ditingkatkan kualitasnya.
5.Sistem angkutan umum yang belum menjadi ungulan atau pilihan utama warga kota. Mereka lebih memilih kendaraan pribadi mobil atau sepeda motor
6.Tingkat profesionalisme aparatur dan stake holder di bidang LLAJ masih konvensional, parsial, dan temporary, dengan ala pemadam kebakaran.
7.Sistem tata kota dan lingkungan yang tidak saling mendukung.
8.Undang-undang dan peraturan-peraturan sebagai refleksi political will yang belum sepenuhnya care bahwa lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa, cermin tingkat modernitas.

Faktor-faktor yang sifatnya temporary masih banyak lagi yang dapat menyebabkan kemacetan. Dampak dari kemacetan dapat dilihat sebagai pemicu dan memberi peluang atau potensi terjadinya:
1.Konflik antar pengguna jalan.
2.Terganggunya aktifitas produktifitas masyarakat.
3.Munculnya masalah sosial lain, seperti pedagang asongan,penjahat jalanan, pengemis dan pengamen.
4.Terbengkalainya atau tidak dihargainya waktu.
5.Label buruk/ ikon negatif atas kota, daerah.
6.Enggannya orang berinfestasi.
7.Turunya pendapatan dan lambatnya geliat perekonomian.
8.Ketidakpercayaan nasional maupun
insternasional.

Kemacetan di jalan raya bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antar instansi yang diberikan kewenangan sesuai amanat UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. O Kombes DR Cdl