Minggu, 17 April 2016 16:54:59
Apa Yang Salah
Apa Yang Salah
Beritabatavia.com - Berita tentang Apa Yang Salah
Setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Ungkapan tadi patut menjadi perenungan buat kita semua tatkala melihat situasi dan kondisi ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Ungkapan tadi patut menjadi perenungan buat kita semua tatkala melihat situasi dan kondisi yang tidak kondusif, karena penuh dengan berbagai ketimpangan, diskriminasi bahkan anarkisme.
Manusia menjadi serigala bagi sesamanya. Merusak, menghancurkan bahkan membunuh dengan tenang dan tiada lagi merasa bersalah apalagi berdosa. Bahkan kebenaran, keadilan sudah menjadi sebuah yang mahal harganya.
Menabur kebencian seakan menjadi hobby baru dan melihat sesamanya dari keburukanya, kejelekan-kejelekannya.Bahkan perbedaanya dipakai sebagai pembenar untuk melumatnya.
Rasa kemanusiaan, welas asih sepertinya sudah tergerus dengan trend kekerasan-kekerasan yang diajarkan, dipertontonkan ataupun yang dialaminya. Ketidak adilan menjadikan luka batin menumpuk dan semakin menganga. Kondisi seperti ini, bagai bom waktu yang siap meledak kapan saja.
Di sana sini dipertontonkan gaya-gaya hidup yang hedon, narsis dan sarat dengan kekotoran hidup. Sehingga bagi yang termarjinalkan semakin jijik dan muak melihat, mendengar atau mengikutinya.
Ironisnya, kondisi semacam ini justru malah banyak dipelihara oleh kaum ndoro yang sudah aman, mapan, dan nyaman menikmati previlagenya.
Tatkala bertanya apa yang salah ? Siapa yang salah ? Tentu akan saling tunjuk dan saling lempar. Artinya, sama saja ketika seseorang bertanya siapa yang waras di rumah sakit jiwa.
Tentu, semua akan mengaku waras walau dirinya gila.Dan hebatnya lagi menunjuk kepada temanya sebagai orang gila bahkan perawat serta dokternyapun dianggap tidak waras.
Dalam birokrasi yang sakit akan mempertontonkan diskriminasi, pelayanan yang tidak baik, sarat dengan KKN dan aparaturnya yang tidak profesional.
Ini suatu kerumitan panjang dan kompleks sehingga untuk dapat mewaraskan diperlukan nyali sang pemimpin, untuk memperbaiki dan membangun sistem-sistem impersonal untuk membuat gerah dan mengusir sang naga (mafia birokrasi) dari sarangnya. O Kombes DR CdL