Gubernur Jakarta

Beritabatavia.com - Syarat seorang gubernur yang akan memimpin Jakarta tidaklah terlalu sulit. Jika disederhanakan, untuk memimpin suatu daerah maka diperlukan orang yang paham tentang persoalan wilayah Jakarta.

Misalnya sosok calon Gubernur DKI Jakarta, harus cerdas, tetapi tidak perlu menyatakan ‘saya adalah ahlinya’. Karena ungkapan itu mencerminkan sikap yang terlalu individu, sehingga tidak membuka peluang untuk menerima pendapat orang lain. 

Kemudian, gubernur harus mampu melindungi dan mengayomi warganya. Dengan membangun sistim pengamanan secara bersama-sama, bukan menjadi pekerjaan yang dilakukan secara individual.

Sehingga tidak terjadi seperti yang saat ini dirasakan oleh warga Jakarta. Seperti masalah yang belum terselesaikan yaitu masalah sampah, banjir, kemacetan.
Meskipun pemprov DKI selalu menyatakan bahwa program untuk mengatasi masalah-masalah itu sudah disiapkan secara terpadu.

Sayangnya, langkah-langkah yang katanya sudah terprogram dan terpadu tidak berjalan sesuai rencana. Bahkan, yang muncul, saling lempar tanggungjawab.

Padahal,  itu tidak perlu terjadi, jika pemimpin memiliki jiwa leadership, yang bisa membimbing dan mengayomi masyarakat dengan kualitas mumpuni.
Memang, untuk menjadi siap sebagai pemimpin, apalagi untuk ibukota Jakarta. Harus sosok yang sudah  lebih dulu melalui proses pematangan lewat berbagai ujian penting. 
Dimana, tantangan kedepan tidak lagi hanya urusan internal, tetapi Jakarta sebagai ibukota negara, harus sudah mampu bersaing dengan kota-kota  di negara-negara internasional.
 
Mengingat tantangan yang harus dihadapi kedepan  sungguh luar biasa. Maka, warga Jakarta jangan lagi asal memilih pemimpin. Apalagi hanya berdasarkan nama besar, tanpa melihat kemampuannya untuk memimpin warga Jakarta.
Kemampun  untuk menjelaskan visinya dan mengajak semua warga bangsa ini mencapai tujuan bersama yang diinginkan, tentu mutlak harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.0 edison siahaan