Jumat, 06 Januari 2012 12:30:46
Banjir, Warga Hanya Diminta Waspada
Banjir, Warga Hanya Diminta Waspada
Beritabatavia.com - Berita tentang Banjir, Warga Hanya Diminta Waspada
Ironis. Warga Jakarta hanya diminta waspada untuk menghadapi berbagai ancaman termasuk banjir yang diperkirakan akan terjadi pada Januari-Februari ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Ironis. Warga Jakarta hanya diminta waspada untuk menghadapi berbagai ancaman termasuk banjir yang diperkirakan akan terjadi pada Januari-Februari 2012 ini.
Sementara pemerintah hanya sebatas menghitung dan mendata wilayah yang akan diterpa banjir. Serta memperkirakan curan hujan yang akan turun sepanjang Januari hingga Februari 2012.
Seperti yang disampaikan Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG, Kukuh Ribudiyanto. Menurutnya, wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang berpotensi diguyur hujan, yang turun diatas rata-rata normal. Warga yang tinggal di titik rawan banjir diminta waspada.
Bahkan, diprediksi hujan yang turun selama Januari mencapai 400 -500 milimeter. Potensi curah hujan yang lebih tinggi akan terjadi di wilayah Selatan dan Barat Jakarta, yakni Bogor dan Tangerang.
Curah hujan bisa tinggi atau rendah. Sifat hujan tidak me¬nentu, bisa kapan saja. BMKG memprediksi Januari dan Fe¬bruari sebagai puncak musim hujan, kata Kukuh Ribudiyanto, menambahkan.
Tidak hanya itu, naiknya air laut pasang (rob) di daerah pesisir pantai, juga akan terjadi di atas 10 -20 Januari. Gelombang air laut saat ini tinggi, meski kondisinya tergantung kekuatan angin.
Kukuh mengaku khawatir kondisi gelombang dan arus air laut semakin tinggi saat rob terjadi. Kon¬¬disi ini tentunya jadi rawan banjir, terlebih jika saat ber¬samaan hujan turun dengan curah yang lebat.
Kondisi ini tentu petaka bagi warga Jakarta. Sebab, banjir yang akan melumpuhkan aktivitas dan perekonomian warga Jakarta sudah di depan mata. Ironisnya, untuk menghadapi ancaman banjir, warga hanya bisa pasrah. Sementara pemerintah masih hanya sekadar menghitung curah hujan dan wilayah yang potensi dilanda banjir.
Anehnya, ditengah kondisi yang mencemaskan warga Jakarta itu. Pemprov DKI Jakarta baru sebatas menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi banjir sebesar Rp557 miliar. Sementara banjir air sudah mengenangi sebagian rumah warga.
Gubernur Fauzi Bowo mengatakan anggaran itu untuk mengantisipasi banjir 2012. Prog¬ram prioritas 2012 adalah pe¬ngen¬dalian banjir, dengan ang¬garan Rp 557 miliar, katanya.
Anggaran tersebut antara lain dialokasikan untuk penyelesaian pembebasan lahan kering Kanal Banjir Timur (KBT), pem¬be¬ba¬san tanah Waduk Marunda dan Waduk Surilang, normalisasi Kali Mookervart dan Kali Sekretaris, pembebasan tanah Kali Sunter, Kali Pesanggrahan dan Kali Ang¬ke Hulu, yang pembangunan fi¬siknya akan dilaksanakan oleh pemerintah pusat.
Aneh dan sungguh menimbulkan pertanyaan atas langkah Pemprov DKI. Karena langkah antisipasi banjir 2012, masih sebatas mengalokasiskan anggaran. Sementara air sudah menggenangi sebagian rumah warga. Tetapi, Pemprov DKI belum melakukan tindakan antisipasi. Padahal, langkah antisipasi seharusnya sudah dilakukan jauh sebelumnya.
Upaya Pemprov DKI yang kerap terlambat membuat warga Jakarta tak pernah luput dari berbagai ancaman seperti banjir, keamanan, kemacetan dan beragam ancaman lainnya. Lalu, untuk apa pemerintah ada ?0 edison siahaan