Peristiwa mengenaskan di kawasan Tugu Tani Jakarta Pusat, hendaknya dijadikan momentum sekaligus menyandarkan kita untuk melakukan pembenahan aturan berlalu lintas di jalan raya. Peristiwa yang menewaskan sembilan orang itu tidak bisa dianggap hanya sebagai musibah, apalagi dinilai hanya sesuatu yang biasa dan dapat menimpa siapa saja. Sehingga , pasca kejadian tragis itu semuanya kembali berjalan seperti biasa. Peristiwa tersebut telah menambah jumlah korban nyawa yang terbuang sia-sia di jalan raya. Jika kita tidak mau peristiwa serupa kembali terulang, maka semua pihak harus memulai dengan displin dan taat pada ketentuan berlalu lintas. Untuk melindungi rakyatnya, Pemerintah harus mengambil tindakan yang drastis. Kemudian segera melakukan penataan aturan berlalu lintas. Karena, penataan kembali aturan berlalu lintas merupakan sebuah keharusan. Kecuali, kita menginginkan jalan raya menjadi ladang pembunuhan. Pemerintah harus menegakkan aturan untuk menghindarkan pemahaman bahwa yang paling kuat adalah yang paling berkuasa di jalan raya.Penegakan hukum penting untuk mengajak semua orang bertanggung jawab ketika sedang berada di jalan raya. Oleh karena ancaman bahayanya sangat tinggi, semua orang harus sadar bahwa kelengahannya di jalan raya akan bisa berbahaya bagi orang lain.Peristiwa Tugu Tani yang menewaskan sembilan orang pejalan kaki, merupakan potret kecil dari banyaknya nyawa yang melayang percuma di jalan raya. Hendaknya, peristiwa tersebut menyadarkan kita semua bahwa jalan raya bisa menjadi tempat pembantaian, jika penggunanya tidak menaati aturan. ,Sehingga, kita tidak lagi mendengar ucapan selamat tinggal dari korban kecelakaan di jalan raya. Seperti Yusuf Sigit, bocah yang baru berusia dua setengah tahun itu menjadi korban Xenia maut di Tugu Tani itu. Bocah itu harus mengucapkan selamat tinggal kepada ayahnya dan keluarganya. Padahal, Yusuf Sigit baru saja menikmati kebahagiaan bersama ayah dan ibunya serta kakak maupun bibinya.Yusuf Sigit belum pernah melihat Monas. Pagi itu cuaca cerah, Yusuf digendong ibunya, berjalan menuju Monas bersama ayahnya, nenek, kakak dan bibinya. Yusuf sungguh merasakan kebahagiaan, karena jarang sekali berjalan bersama ayahnya yang setiap hari sibuk mencari nafkah.Tiba-tiba sebuah mobil warna hitam melayang, menggelinding dari arah depan yang langsung menimpa mereka semua. Yusuf terlepas dan terlempar dari pangkuan ibunya. Akhirnya meninggal dunia. Bocah Yusuf meninggaldunia saat merasakan kebahagiaan bersama ayah dan ibu serta keluarganya. Ayah, maafkan Yusuf telah mendahuluimu, meskipun sangat ingin bersamamu dan tetap dalam pelukanmu. Namun, Allah lebih menyanyangiku, Allah menginginkan Aku pulang.Ayah, terima kasih sudah berusaha keras menyelamatkan Yusuf, terima kasih sudah memberiku minum. Ayah, terima kasih sudah memelukku dan menciumku. Aku sayang Ayah sampai kapanpun. Ayah, kita akan berjumpa kembali di alam yang jauh lebih baik dari alam dunia.0 edison