Senin, 18 Februari 2013 18:33:26
JAKARTA
JAKARTA
Beritabatavia.com - Berita tentang JAKARTA
Hingar bingar, kehidupan glamour dibawah sorotan warna warni lampu dari gedung-gedung pencakar langit menjadi salah satu ciri khas ibukota Jakarta. ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Hingar bingar, kehidupan glamour dibawah sorotan warna warni lampu dari gedung-gedung pencakar langit menjadi salah satu ciri khas ibukota Jakarta.
Selain kota metropolitan, Jakarta juga menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, politik hingga puncak prestasi bagi setiap rakyat Indonesia. Tentu juga pintu masuk utama bagi dunia luar, membuat Jakarta adalah miniatur dan potret Indonesia. Hampir semua problem dinegeri ini merupakan cerminan dari Jakarta.
Semua ada di Jakarta , dari mulai luapan air yang membuat Jakarta tergenang yang hingga saat ini tak kunjung teratasi. Kemacetan yang menjadi permasalahan klasik bagi dunia lalu lintas kita, ancaman kriminalitas yang menghantui masyarakat, tindakan anarki hingga praktik suap dan korupsi, politik penuh intrik, dunia ekonomi yang saling terkam sampai kesenjangan sosial yang sudah berada pada titik memprihantinkan.
Terus menerus, Jakarta mengalirkan perilaku-perilaku buruk ke seluruh penjuru negeri ini. Kemudian di daerah, perilaku buruk itu didaur ulang dan mengalir kembali ke Jakarta dalam berbagai bentuk dan wujud yang lebih mengenaskan.
Sejumlah daerah di Indonesia menjadi ladang praktik suap dan korupsi yang modus dan jumlah kerugian negara tak kalah hebatnya dengan Jakarta. Bahkan para koruptor di daerah mengalahkan para guru korupsi di Jakarta. Karena mereka terkadang lebih berani, lebih nekat, lebih terang-terangan dan vulgar. Kaum korup di daerah sanggup mengorganisir perlawanan terbuka terhadap penegakan hukum.
Data empiris juga memperlihatkan bahwa pelaku korupsi dari berbagai penjuru daerah ‘terbawa’ urbanisasi ke Jakarta, sebagai pejabat eksekutif dan lembaga judikatif yang dimutasi ke Jakarta atau sebagai anggota legislatif hasil pemilihan umum.
Mereka bergabung membangun pentas untuk ikut memeriahkan praktik suap dan korupsi, sekaligus menjerumuskan Indonesia ke jurang kehancuran. Fenomena terbaru menunjukkan sejumlah korupsi skala besar diatur dari Jakarta dan dilakukan para pelaku kelompok campuran dalam bentuk persekongkolan nasional.
Ironis, hingga saat ini para penyelenggara negara tak memiliki kemampuan yang signifikan untuk menjawab permasalahan di negeri ini. Justru yang terkesan adalah sikap frustasi atau mati akal. Sehingga semua praktik yang merugikan bangsa negara terbiarkan hingga membusuk di dalam bangsa ini.
Begitu juga para pelaku ekonomi Indonesia saat ini, berorientasi hanya untuk mendapatkan keuntungan besar, meskipun lewat praktik kecurangan, ketidakadilan dan konspirasi. Semua berjalan lancar diatas penderitaan masyarakat bawah.
Tidak kalah suramnya, dunia penegakan hukum dan pemerataan keadilan juga mengalami hal serupa. Sulit mendapatkan seorang pemegang mandat yang menunjukan keberhasilan. Ironisnya, malah menjadi perencana dan pelaku korupsi, hingga populer dengan istilah mereka yang kaya, rakyat yang mati.
Secara nasional hanya ada dua bentuk keberhasilan yang dilakukan yaitu ‘pemerataan penderitaan’ dan berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga ‘ke anak cucu’. O Edison Siahaan