Jumat, 04 April 2014 16:44:10
Caleg Jangan Hanya Layak di Pohon
Caleg Jangan Hanya Layak di Pohon
Beritabatavia.com - Berita tentang Caleg Jangan Hanya Layak di Pohon
Jauh sebelum dimulai hingga memasuki masa akhir kampanye pemilihan umum (Pemilu)2014 ini, spanduk Partai Politik (Parpol) dan poster foto para Calon ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Jauh sebelum dimulai hingga memasuki masa akhir kampanye pemilihan umum (Pemilu)2014 ini, spanduk Partai Politik (Parpol) dan poster foto para Calon Legislatif (Caleg)sudah menghiasi tembok,pohon dan tiang listrik hampir di seluruh pelosok negeri ini.
Meskipun banyak kritik tentang poster foto dan spanduk-spanduk para caleg yang di tempel atau di paku di pohon itu, namun tak membuat jumlahnya berkurang. Bahkan cenderung kian marak, setiap penjuru desa hingga kota besar seperti Jakarta disesaki poster foto dan spanduk Caleg serta Parpol.
Spanduk dan poster foto beragam bentuk dan corak dari mulai berukuran kecil hingga baliho ukuran raksasa marak. Tidak lupa dihiasi beragam kalimat bernada tentang kehebatan sang Caleg.
Seakan-akan para Caleg lewat poster foto dan spanduk yang ditempel diberbagai tempat, ingin mengatakan hanya dirinya yang layak untuk dipilih dan duduk dikursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Untuk meyakinkan masyarakat tentang sosoknya para Caleg pun tak lupa menuliskan sederet gelar didepan atau di belakang namanya. Meskipun masyarakat tahu bahwa gelar itu tidak menjadi jaminan apakah Caleg itu kelak akan memperjuangkan aspirasi konsituennya.
Sebaiknya kedepan kampanye dengan cara menggelar spanduk, poster foto dan lainnya tidak lagi menjadi pilihan. Namun, jika tetap cara seperti itu dilakukan, hendaknya perlu disiapkan satu tempat untuk menempelkan spanduk atau poster foto maupun program-program kerja.Yang disesuaikan dengan jadwal kampanye Parpol.
Sebab pemasangan atau menempelkan poster foto di pohon maupun tiang listrik atau sejumlah tempat lainnya secara sembarangan adalah tindakan yang dapat merusak keindahan. Sekaligus mendongkrak biaya politik semakin mahal, padahal digunakan untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan masyarakat.
Seharusnyapara Caleg mengerti, bahwa cara kampanye yang diwarnai maraknya pemasangan spanduk dan poster foto dapat ditafsirkan sebagai bentuk pengakuan dari para Caleg bahwa masyarakat tidak mengenal mereka. Atau sebuah kesadaran dari para Caleg, bahwa sesungguhnya mereka tidak ada di hati masyarakat.
Sehingga harus berlomba-lomba menyiapkan spanduk dan poster foto serta tulisan kalimat-kalimat yang bernada ‘jual diri’ dan kemudian menempelkannya di pohon, tiang listrik atau tembok-tembok.
Atau bisa juga ditafsirkan sebuah sikap masyarakat yang tidak perlu diungkapkan, bahwa para Caleg hanya layak berada di pohon, tiang listrik dan tembok-tembok, bukan di gedung DPR.Kalau itu yang terjadi, lalu apa yang bisa diharapkan dari para wakil rakyat itu ? O edison siahaan