Jumat, 19 Juni 2015 09:05:09
Sirkus Birokrasi
Sirkus Birokrasi
Beritabatavia.com - Berita tentang Sirkus Birokrasi
Sejenak saat menyaksikan permainan-permainan sirkus yang mempertontonkan kepiawaian para pawang, pelatih dalam mendidik binatang-binatang, tentu bisa ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Sejenak saat menyaksikan permainan-permainan sirkus yang mempertontonkan kepiawaian para pawang, pelatih dalam mendidik binatang-binatang, tentu bisa menimbulkan rasa kagum. Karena para binatang mampu melakukan apa saja yang diperintahkan oleh pawangnya.
Para binatang begitu patuh pada sang pawang termasuk binatang-binatang buas. Mengapa mereka patuh? Benarkah loyal dengan tulus kepada sang pawang?
Bisa jadi iya, karena sang pawang selalu bersama mereka, namun ada sesuatu hal yang merupakan kecerdasan sang pawang dalam mendidik. Mengajar binatang tentu tidak bisa dengan cara belajar ala manusia, seperti mengajarkan bagaimana membaca, menulis atau berbicara. Melainkan dengan gerak, tantangan dan diberi makanan.
Makanan inilah sebagai imbalan mereka dalam melakukan pekerjaan dan menjadikan para binatang cepat melakukan sesuatu meskipun tanpa tahu apa maksudnya. Karena, yang penting dapat makanan dan cukuplah ia puas. Dan siap mengulang dan mengulang apa saja yang diperintahkan sang pawang.
Bagaimana dengan birokrasi yang sekarang kita lihat ? Mereka melayani dengan baik, bekerja cepat tatkala harus diberi uang pelicin, di beri imbalan, diberi bermacam-macam upah dan tambahan gaji. Tuluskah mereka bekerja ? Sadarkah mereka tatkala penuh dengan keluh kesah dan hanya demi uang baru bekerja baik adalah suatu penghianatan ?
Tentu saja mereka tidak peduli dengan apa yang dipertanyakan. Karena yang penting uang dulu, menjilat jilatpun akan dilakukan dan terus dibangga-banggakan.
Sirkus birokrasi ? Sepertinya menohok dan menusuk perasaan birokrat, tetapi tidak sama sekali tidak. Ungkapan ini sebenarnya analogi penyadaran bahwa tatkala hanya uang, uang dan uang di otak kita makan kita tak beda dengan sirkus tadi.
Semua pendekatan uang , semua kebanggaan hanya uang dan semua hanya uang. Walau hidup memerlukan uang namun janganlah diperbudak uang. Manusia masih memiliki hati, otak, jiwa yang lebih berharga dan mulia daripada uang. O Kombes DR CDL