Minggu, 21 Juni 2015 10:30:47
Fox Populi Fox Dei
Fox Populi Fox Dei
Beritabatavia.com - Berita tentang Fox Populi Fox Dei
Sebuah ungkapan berbahasa Yunani Fox Populi Fox Dei yang dapat diartikan sebagai Suara Rakyat Suara Tuhan, kerap didengungkan dalam berbagai ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Sebuah ungkapan berbahasa Yunani Fox Populi Fox Dei yang dapat diartikan sebagai Suara Rakyat Suara Tuhan, kerap didengungkan dalam berbagai kesempatan oleh para politisi dan praktisi hukum.
Namun, dalam konteks berbangsa dan bernegara ungkapan tersebut menuai pertanyaan. Benarkah Suara rakyat suara Tuhan ?
Faktanya rakyat sering diabaikan dan dijadikan bulan bulanan dan dikorbankan. Pemilik kekuasaan, pemilik sumber daya adalah rakyat, dititipkan kepada para penguasanya untuk dikelola demi kesejahteraan rakyatnya.
Faktanya yang dititipi lupa malah menguasai bagai miliknya dan tidak memberdayakanya.
Mengapa rakyat dilupakan ? Apakah karena orang-orangnya kebanyakan? Apakah karena dianggap tidak memiliki daya? Semua pertanyaan tadi benar adanya, rakyat dianggapnya sudah mampu hidup dan bertahan dalam kehidupanya.
Rakyat memang tak mempunyai daya secara langsung, ia hanya orang-orang kebanyakan. Namun, dalam kesederhanaanya serta dengan segala penderitaannya, rakyat bisa merubah situasi yang ada.
Sementara mereka terus saja berjuang sendiri sedangkan sang ndoro tetap saja sibuk dengan berbagai seremonialnya dan berbagai kegahanya.
Apakah ada pengaruh secara signifikan atas terpilih atau menangnya penguasa bagi rakyat kebanyakan? Jawabanya tidak ada bedanya. Yang gembar gembor hanya media, rakyat tetap saja seperti ini miskin dan papa. Apa yang mereka janjikan menguap lupa, dan akan datang 5 tahun lagi itupun dengan gaya dan janji yang sama.
Tatkala sadar dan mengakui fox populi fox dei atau suara rakyat adalah suara Tuhan, maka merekalah yang diutamakan, untuk di sejahterakan dan ditingkatkan kualitas hidupnya.
Ada secara langsung ada juga dengan cara-cara yang sesuai dengan kewenangan dan fungsinya masing-masing.
Sudah saatnya tidak menjarah rakyatnya. Sidah saatnya rakyat didudukan pada posisinya yang harus dicerdaskan, disejahterakan dan di manusiakan tentunya.
Sehingga vox populi vox dei benar-benar suara rakyat adalah suara tuhan. Bukan menjadi vox populi belum tentu vox dei, karena Tuhan mengizinkan dan juga membiarkan rakyat memilih pemimpin yang suka ingkar janji, dan kurang peduli dengan penderitaan rakyatnya. O Kombes DR CDL/son