Minggu, 28 Februari 2016 17:38:25
Murah Tapi Bukan Murahan
Murah Tapi Bukan Murahan
Beritabatavia.com - Berita tentang Murah Tapi Bukan Murahan
"Murah,murah....murah, murah.... ", teriakan pedagang souvenir di Bangkok, di Korea,di Jepang bahkan di bawah menara Eifel pun terdengar teriakan ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Murah,murah....murah, murah.... , teriakan pedagang souvenir di Bangkok, di Korea,
di Jepang bahkan di bawah menara Eifel pun terdengar teriakan yang sama. Kemungkinan mereka sudah mengetahui kalau turis-turis atau orang-orang yang berasal dari Indonesia senang berbelanja dan yang dicari yang murah.
Murah harganya bisa saja menjadi mahal tatkala tidak ada gunamaupun fungsinya atau cepat rusak. Murah merupakan cara berhemat. Harapanya adalah sebagai efisiensi penggunaan sumberdaya. Kata murah bisa diikuti dengan obral, sale, discount, by one get one, three in one dan sebagainya. Promosi murah mencandui dan bahkan bisa jadi tidak berhemat lantaran membeli sesuatu yang tidak perlu.
Murah bisa dikaitkan dengan murahan. Sebagai barang afkiran, barang yang antara sudah tidak layak pakai dan sayang bila dibuang. Bisa juga bagian dari cuci gudang untuk mengosongkan gudang kemudian akan digantikan dengan produk baru.
Murahan sendiri bisa dimaknai sebagai sesuatu yang berkelas rendah, kelas yang umum tidak ada spesifikasi dan tidak memiliki keunggulan atau tidak memiliki nilai lebih. Murahan sudah tentu dihargai dengan murah. Ketika murah harganya menunjukan kelas dan kualitas yang rendah.
Murahan bisa juga dikategorikan sebagai kelas loakan atau barang-barang bekas pakai (second hand). Barang-barang second memang kelas murah bahkan murahan ketika tidak dikemas dan dimaknai dengan seni, budaya atau nilai-nilai lain.
Barang-barang bekas digunakan orang-orang yang menjadi ikon akan mengangkat kualitas dari harga yang murah menjadi bermakna dan tidak murahan. Inilah nilai pentingnya dari yang murah namun tetap memiliki nilai seni, budaya sehingga tidak murahan. Walaupun murah dari barang bekas sekalipun. Tatkala bisa memaknai dan mengemasnya, maka yang murah akan memiliki makna yang bukan murahan. Boleh suka terhadap yang murah-murah asal tidak hanyut menjadi murahan. O Kombes DR CdL