Beritabatavia.com -
Peradaban Romawi kuno, parit-parit di Mohenjodaro digunakan sebagai tempat pembuangan kotoran yang sekaligus menjadi model Toilet pertama di dunia. Sementara London yang mengalami pertumbuhan jumlah penduduk, membuat warga banyak tinggal di rumah susun. Lalu mereka menggunakan pispot untuk buang air besar dan kecil. Kemudian isi pispot dibuang di parit dan tidak jarang langsung dibuang dari jendela. Akibatnya, lingkungan kotor warga terserang wabah penyakit.
Pada tahun 1775 Alexander Cummings menemukan kloset bilas tak berbau yang disebut Valve Closet. Alat itu menggunakan saluran pembuangan leher angsa atau mirip huruf S. Air tergenang di leher angsa untuk menghalangi keluarnya bau kotoran. Kemudian tahun 1889 Bostell membuat kloset bilas yang disebut Wash Down atau mirip seperti yang ada sekarang.
Semua peralatan tersebut berada dalam suatu ruangan yang memiliki sebutan berbeda. Sebagian orang menyebutnya, Kakus, atau WC (water closet) hingga Toilet. Tetapi dalam Bahasa sehari-hari tempat itu biasanya disebut kamar kecil. Semuanya merupakan perlengkapan rumah atau perkantoran maupun gedung seperti mall, gedung pertemuan hingga hotel dan restoran serta sarana fasilitas umum. Kegunaan utamanya sebagai tempat pembuangan kotoran atau air seni dan feses atau tinja.
Meskipun fungsi dan kegunaannya untuk tempat pembuangan kotoran. Tetapi letak Kamar Kecil atau Toilet selalu berada pada lokasi tertentu. Dan harus memastikan terjaganya privasi atau kerahasiaan setiap pengunjungnya. Kewajiban tidak tertulis harus dilaksanakan, pintu selalu tertutup, bersih, suasana hening bahkan kedap suara.
Ketentuan tidak tertulis terkait perilaku dan tindakan saat berada di Toilet wajib ditaati. Saat di Toilet tidak memicu kegaduhan apalagi perkelahian, menyebarkan permusuhan,pertengkaran ,keonaran seperti ruang publik yang saat ini marak dengan keributan. Seseorang tidak akan mengumbar janji saat berada di dalam Toilet.
Justru akan menjadi aneh apabila ada orang kampanye, teriak-teriak atau menghujat, memfitnah menyebar Hoax saat berada di dalam Toilet. Sebab, meskipun di Toilet jumlah orang lebih dari tiga, suasana harus selalu hening, nyaman teduh dihiasi suara tumpahan air. Bahkan, setiap orang yang keluar dari Toilet akan merasa lega dan cerah karena tidak lagi terbebani. Toilet bukan tempat memproduksi atau merencanakan strategi untuk melakukan tindakan melanggar hukum,atau mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sebaliknya, justru saat berada di Toilet terkadang mendapat inspirasi, inovasi dan kreatifitas maupun gagasan cemerlang. Meskipun berada di Toilet waktunya hanya beberapa menit. Bahkan seseorang mengaku, saat di Toilet mendapat inspirasi yang membuatnya benar-benar yakin dan percaya bahwa manusia tidak memiliki niat untuk menyakiti sesama. Sedangkan kegaduhan,keributan,fitnah,hoax yang saat ini marak di ruang publik adalah karena kepentingan sesaat.
Toilet yang bersih, harum dan hening bukan hanya tempat membuang kotoran. Toilet dapat juga digunakan untuk merenung dan introspeksi sebagai upaya memelihara cinta kasih sesama agar hidup damai dalam keragaman.
Berfikir positif,kreatif dan penuh damai walaupun sedang di Toilet, sama nilainya menyelamatkan orang-orang yang berfikir negatif dan yang tidak melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik agar tidak seperti Toilet hanya tempat pembuangan kotoran yang menyebarkan aroma busuk. O Edison Siahaan