Beritabatavia.com -
Para pejuang yang mengorbankan jiwa dan raga telah membawa rakyat dengan selamat dan sentosa ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia yang bersatu, berdaulat adil dan makmur.
Kemudian para pendiri bangsa dan negara membentuk pemerintahan negara Indonesia dan pemimpin yang kuat untuk melindungi segenap rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia. Serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan umum. Mewujudkan maksud dan tujuan kemerdekaan itu sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah yang dipimpin seorang kepala negara sekaligus presiden sebagai kepala pemerintahan.
Memimpin Indonesia tidaklah semudah yang dibayangkan orang-orang atau pihak yang kepincut ingin jadi pemimpin. Apalagi memimpin negara dengan luas daratan 1.922.570 km² dan perairannya 3.257.483 km² dengan pulau sebanyak 17.504 serta jumlah penduduk beragam yang mencapai 270 juta jiwa atau ke empat terbesar di dunia, juga bertanggungjawab melindungi dan mencerdaskan segenap rakyatnya. Maka, dapat dipastikan pemimpin yang sederhana atau biasa-biasa saja, akan sulit mewujudkan kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyatnya.
Negara Indonesia memiliki tantangan sangat dinamis, membutuhkan kemampuan leadership strong man yang taat hukum. Pemimpin yang memiliki kecerdasan dan kemampuan jauh diatas rata-rata orang biasa. Pemimpin yang tidak gagap dan gugup saat menghadapi masalah yang luput dari prediksi. Serta memiliki jaringan politik yang kuat baik dalam negeri maupun internasional. Sosok pemimpin yang disegani lawan maupun kawan, serta memahami dengan sungguh-sungguh budaya dan kebutuhan rakyat Indonesia. Pemimpim yang memiliki pengalaman sangat lengkap, mengerti dan memahami sejarah panjang bangsa dan negara Indonesia.
Indonesia butuh sosok pemimpin strong man yang memiliki integritas dan kompetensi membentuk kabinet yang profesional. Kemudian diimbangi para wakil rakyat yang berani dan piawai melaksanakan pengawasan. Serta mendorong pemerintah agar membuat kebijakan pro rakyat. Memastikan kekayaan sumber daya alam hanya dapat digunakan untuk kesejahteraan dan keadilan serta kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.
Indonesia ingin pemimpin yang berkarakter, tegas dan berwibawa serta konsisten dan tidak ingkar pada janjinya. Satu kata dengan perbuatan dan menjadikan kritik sebagai sumber kekuatan. Pemimpin yang berani berhadapan dengan pihak-pihak atau kelompok pemicu kegaduhan karena berebut kekayaan sumber daya alam Indonesia.
Pemimpin yang bertanggungjawab terhadap semua peristiwa yang terjadi. Seperti meninggalnya ratusan petugas KPPS saat pelaksanaan Pemilu April 2019 lalu. Pemimpin yang menjelaskan penyebab Karhutla yang melanda wilayah Barat Indonesia. Serta aksi kerusuhan yang terjadi di wilayah Timur Indonesia atau Papua. Begitu juga alasan yang komprehensif tentang ibukotabaru, serta kagaduhan RUUKUHP, permasalahan BPJS yang mencemaskan keluarga, dan isu kenaikan BBM pada awal 2020 nanti.
Pemimpin harus menjadi solusi efektif yang permanent semua permasalahan bangsa dan negara. Pemimpin tidak membiarkan rakyatnya hidup dengan angan-angan. Pemimpin tidak membiarkan rakyatnya bertanya pada rumput yang bergoyang, seperti lirik lagu bertajuk Berita Kepada Kawan yang ditulis Ebiet G Ade 40 tahun silam.
Sosok pemimpin Indonesia yang sarat dengan problematik dan dinamis, tidak cukup hanya memiliki integritas dan kompetensi, sederhana, jujur dan tulus. Tetapi juga pemimpin yang memiliki kharisma dan kecerdasan spiritual. Seperti sosok Nabi Musa yang selalu berkomunikasi dengan Tuhan saat memimpin umatnya keluar dari Mesir menuju tempat mereka yakini sebagai tanah perjanjian. O Edison Siahaan