Beritabatavia.com -
Seluruh atau sebagian besar negara di dunia sedang berjuang menahan penyebaran dan melawan keganasan virus corona atau covid-19. Virus corona mematikan itu membawa kehidupan warga negara dalam kesulitan yang mungkin tidak pernah diimpikan.
Mahkluk kecil disebut virus corona atau covid-19 tidak jelas asal usulnya dan tidak tampak dengan indra penglihatan. Tetapi jumlah korban akibat virus corona yang terus bertambah telah menimbulkan kepanikan. Bahkan mengancam kebebasan kita sebagai warga negara dan merenggut hak hidup sebagai umat manusia. Seluruh umat manusia dan negara sedang berjuang meredam keganasan virus corona.
Virus mematikan itu tidak mundur meskipun berada di wilayah negara adidaya maupun negara berkembang atau negara kerajaan hingga negara demokrasi sekalipun. Bahkan negara zalim atau alim, corona terus merangsak masuk dan menerkam. Oleh karena itu, tidak bisa berharap sepenuhnya kepada negara, karena negara pun menjadi sasaran covid-19.
Tetapi bukan karena alasan itu, lalu negara tampil hanya bisa menghimbau seperti rakyat yang tak memiliki kekuasaan untuk mengendalikan dan memaksa melakukan cara melawan virus corona. Karena negara tidak boleh memiliki rasa minder, rasa rendah diri, apalagi rasa takut menghadapi covid-19. Tetapi harus tetap gagah, lantang dan berani atas nama hukum dan konstitusi , seperti saat melakukan tindakan refresif terhadap warga negara yang mungkin hanya melakukan protes atas kebijakan pemerintah. Bahkan terkadang berteriak dengan kata “saya akan lawan”.
Sijatinya, sikap serupa yaitu tegas dan keras harus juga tampak saat menghadapi virus corona. Karena virus corona atau covid-19 bukan lagi sekadar melakukan protes kebijakan negara, tetapi sedang melakukan proses kudeta terhadap semua kekuasaan yang dimiliki oleh negara, dan merampas kebebasan dan kehidupan manusia.
Oleh karenanya, butuh pemimpin negara dengan segala otoritas hukum dan pemerintahan yang diberikan konstitusi. Pemimpin yang menggunakan kekuasaan itu untuk memberikan spirit kepada rakyatnya secara terkontrol, terkendali, bahkan memaksa untuk melakukan perlawanan covid-19 itu.
Namun, bila negara hanya memilih mengimbau, maka kita juga harus ikuti imbauan pemerintah itu. Meskipun benak hati bertanya, mengapa pemerintah hanya mampu mengimbau di saat situasi kegentingan yang memaksa seperti saat ini. Rakyat sedang membutuhkan kekuasaan negara untuk melakukan tindakan-tindakan hukum bahkan upaya yang lebih radikal untuk menyelamatkan bangsa dari terkaman virus corona.
Ditengah kecemasan dan kepanikan saat ini, hendaknya semua pihak termasuk pemerintah memberikan perhatian yang lebih kepada para tenaga media. Mereka adalah bala tentara yang berada di garda terdepan dengan taruhan nyawa berjuang melawan dan menyelamatkan orang yang terjangkit virus corona. Para medis dan semua pihak yang diberikan tugas untuk memerangi Covid-19 adalah tentara yang belum tentu dilengkapi senjata dan perbekalan yang siap untuk peperangan virus Corona.
Semua kita hendaknya juga memberikan perhatian dan mendoakan saudara-saudara yang dinyatakan positif terinfeksi covid-19 dan yang terindikasi segera pulih. Hendaknya negara memastikan seluruh rakyat Indonesia memperoleh perlindungan dan perawatan dari negara.
Selain untuk mencintai diri sendiri, mencegah penyebaran wabah virus corona juga untuk menjaga orang-orang yang kita cintai. Serta upaya penyelamatan peradaban umat manusia. O Edison Siahaan