Beritabatavia.com -
Pandemi virus Covid-19 bukan hanya nyaris melumpuhkan perekonomian dan aktivitas sosial lainnya, tetapi kesehatan dan keselamatan jiwa manusia juga menjadi taruhan.Meskipun semangat dan kerja keras sepertinya belum mampu menghentikan penyebaran dan penularan virus mematikan covid-19. Tetapi Pemerintah bersama seluruh kementerian dan lembaga serta masyarakat bahu membahu melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran dan penularan virus Covid-19.
Tidak terkecuali Polri dan TNI ikut berperan aktif dalam upaya menyelamatkan masyarakat dari wabah virus Covid-19. Polri dan TNI tak pernah luput dari setiap strategi dan kebijakan yang dilakukan pemerintah, dari mulai vaksinasi, program 3T yaitu testing dan treacing serta treatmen selalu berada di garda terdepan.
Bukan hanya sekadar memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), tetapi Polri seperti seseorang yang sedang jatuh cinta tak ingin kehilangan momentum untuk menyatakan rasa cinta tulusnya. Polri bangkit dan terus menggali kreatifitas dan inovasi bagaimana cara untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus Covid-19. Misalnya, Polri sangat aktif membagikan masker kepada masyarakat, memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak langsung covid-19.
Polri juga mempersembahkan sebuah kreatifitas dari inovasi yang fenomenal yaitu membangun Kampung Tangguh diberbagai sudut Ibukota.Program Kampung Tangguh yang diprakarsai Irjen DR Fadil Imran saat menjabat Kapolda Jawa Timur dan melanjutkannya setelah menjabat Kapolda Metro Jaya hingga saat ini. Puluhan Kampung Tangguh yang dibangun sepenuhnya merupakan kearifan lokal yang efektif untuk menangkal covid-19. Membangun Kampung Tangguh juga upaya menjadikan pandemi sebagai sarana untuk memperkokoh semangat gotong royong menghadapi Covid-19. Kampung Tangguh adalah upaya melestarikan kearifan lokal untuk menjalani kehidupan new normal. Kampung Tangguh juga mendorong masyarakat untuk berinisatif mengatasi masalah secara mandiri khususnya dalam menangkal pandemi virus Covid-19. Semuanya adalah bentuk nyata kecintaan dan kepedulian Polri kepada masyarakat Indonesia.
Polri juga bersikap tegas dan memilih berdiri di garda terdepan, ketika Pemerintah memberlakukan kebijakan larangan mudik saat hari Raya Idul Fitri yang diterapkan pada 6-17 Mei 2021. Polri sepakat bahwa kebijakan larangan mudik menjadi salah satu upaya efektif untuk menekan lonjakan kasus Covid-19. Semangat yang didorong rasa kecintaan terhadap negara dan bangsa agar tetap sehat dan terhindar dari virus Covid-19. Polri bergerak cepat dan mendirikan berbagai sarana pendukung suksesnya larangan mudik oleh pemerintah.
Seperti disampaikan Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Rudy Antariksawan, Polri menyiapkan 381 pos penyekatan yang tersebar dari Sumatera hingga Pulau Jawa dan Bali. Dari pos penyekatan tersebut, petugas kepolisian memutarbalikkan kendaraan yang teridentifikasi akan melakukan mudik.
"Polri melakukan penyekatan dengan humanis namun tegas dengan memutarbalikan kendaraan ke daerah asal. Penyekatan ini mampu menurunkan jumlah pemudik sebesar 50-60 persen," ungkap Rudy dalam dialog Presisi yang disiarkan Polri TV, Kamis (27/5/2021).
"Setidaknya ada 408.956 kendaraan yang kita kembalikan atau putarbalikan. Yang paling banyak ini memang 234 ribu kendaraan sepeda motor, kemudian 142.500 roda empat dan 835 travel gelap," tambahnya.
Rudy menjelaskan, petugas di pos penyekatan juga menemukan berbagai modus yang masyarakat agar bisa lolos menuju kampung halamannya. Dari temuan dilapangan, pemudik ada yang menggunakan truk, kendaraan towing (derek) dan modus lainnya.
Menyinggung mengenai adanya pemudik sepeda motor yang menjebol pos penyekatan di wilayah Bekasi, Rudy memastikan mereka tidak lolos di posko selanjutnya. Dia menyampaikan titik penyekatan sangat banyak di sepanjang jalur mudik.
"Mereka bukan lolos, itu kan pos penyekatan kita sangat banyak. Mulai dari Kedung Waringin Bekasi, Karawang, hingga Indramayu. Dengan volume sepeda motor yang sangat banyak sebagian kami biarkan, karena di (pos) berikutnya mereka akan terhadang," jelasnya.
Kendati begitu, Rudy mengakui ada segelintir pemudik yang bisa lolos sampai ke kampung halamannya. Tapi untuk mencegah penyebaran Covid, pemerintah daerah telah menyiapkan pemeriksaan dan menyiapkan tempat karantina.
Foto : Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta jajaran Polres Metro Tangsel melaporkan situasi Covid-19 di wilayahnya.
"Ada beberapa pemudik yang bisa lolos. Namun ini diantisipasi dengan kebijakan pemerintah daerah yang memberlakukan PPKM Mikro dengan memantau, mengawasi dan mengendalikan masyarakat yang datang dari wilayah lain untuk dikarantina," kata Kombes Rudy Antariksawan.
Siapapun akan memprediksi kondisi wabah Covid-19 pasca libur panjang Hari Raya Idul Fitri akan jauh lebih buruk, bila Polri tidak melakukan hal-hal yang sebelumnya diluar perkiraan. Maka tidak berlebih pada masa akhir jabatannya sebagai Kasatgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Polri yang telah berperan aktif dalam upaya mencegah penyebaran dan penularan virus Covid-19. Polri benar-benar membuktikan kepedulian serta ketulusan cinta Polri kepada seluruh bangsa Indonesia.
O Edison Siahaan