Sabtu, 29 Januari 2011 15:20:30
FRUSTASI !
FRUSTASI !
Beritabatavia.com - Berita tentang FRUSTASI !
Seharusnya, awal tahun menjadi saat yang tepat untuk memulai hidup yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi para ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Seharusnya, awal tahun menjadi saat yang tepat untuk memulai hidup yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Namun, hal itu tidak berlaku bagi para pelaku kejahatan yang justru semakin gencar melakukan aksinya. Hingga membuat warga ibukota Jakarta dan sekitarnya hidup ketakutan.
Akhir-akhir ini, kcemasan warga meningkat. Menyusul maraknya, aksi kejahatan di ibukota Jakarta dan sekitarnya. Begitu leluasa, seseorang menggunakan senjata api (Senpi) hingga membuat warga semakin cemas (kasus penembakan bus way). Meskipun hanya karena masalah kecil, itupun pemicu persoalan justru dari pemilik senpi.
Sepertinya, tak ada lagi kepedulian terhadap norma-norma kemanusiaan dan ketaatan aturan hukum yang berlaku. Sehingga terkesan, siapa saja bisa menggilas dan bebas melakukan apapun terhadap sesamanya. Apakah moral anak-anak bangsa ini sudah seperti ini ?
Warga tak mampu menyembunyikan kecemasannya, saat mendengar setiap sembilan menit 22 detik terjadi tindak kejahatan. Nyaris, warga sudah merasa kehilangan rasa aman, bahkan sudah merasa takut sejak akan keluar dari rumah untuk berangkat kerja.
Ketakutan warga kian menghantui, dimana kejahatan tidak lagi terjadi hanya karena ada kesempatan. Para pelaku kejahatan, sudah menggunakan teknologi untuk membantu aksinya.
Warga pun sudah tidak memiliki kesempatan menikmati rasa aman dan nyaman. Khususnya warga yang kurang beruntung dari sisi ekonomi. Karena tak mampu membayar rasa aman yang harganya terus melonjak tinggi seperti beras, cabe dan sejumlah bahan pokok lainnya.
Saat ini, warga merasa ancaman kejahatan bagaikan tsunami, yang bisa datang kapan saja. Membuat warga tak berdaya dan hanya bisa bingung, kemudian pingsan saat kejahatan itu menimpanya. Apalagi, warga menjadi lahan yang potensi untuk dijadikan sasaran aksi para pelaku kejahatan.
Bahkan, sebagian warga merasa jiwanya sudah terbang meninggalkan raga. Apalagi saat berhadapan dengan keberingasan para pelaku kejahatan. Tak tau lagi kemana harus mengadu, tak paham lagi jurus apa yang harus dikeluarkan. Berteriak, tak juga berarti, mengadu ke aparat lebih dulu frustasi.
Warga Ibukota Jakarta dan sekitarnya terus bertanya dan mencari apa yang harus dilakukan. Sambil berharap dan terus berdoa agar untuk sementara bisa terhindar dari aksi kejahatan.
Lalu, apakah kita semua khususnya para petugas instansi yang diberi wewenang untuk memelihara keamanan dan ketertiban, berdiam diri, tidak melakukan upaya. Sudah waktunya ! Aparat keamanan dan penegak hukum melakukan upaya nyata dalam rangka pencegahan, dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas patroli. Jika tidak ! Maka, kita membiarkan warga ketakutan hingga frustasi, lalu terkapar dan kehilangan harta benda bahkan nyawanya ditangan para penjahat ibukota. 0 Edison Siahaan.