Senin, 04 April 2011 15:25:52
Kecewa
Kecewa
Beritabatavia.com - Berita tentang Kecewa
Rasa kecewa dan sesal merupakan situasi bathin manusia. Biasanya, kedua perasaan itu muncul jika situasi bathin tidak sesuai dengan realitas atau ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Rasa kecewa dan sesal merupakan situasi bathin manusia. Biasanya, kedua perasaan itu muncul jika situasi bathin tidak sesuai dengan realitas atau harapan.
Setiap orang bisa mengalami kekecewaan bahkan seorang Presiden pun tidak luput dari rasa kecewa dan sesal. Seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kecewa kepada menteri dan gubernur yang memberikannya janji pepesan kosong. Juga partai koalisi yang dianggap tidak mendukung kebijakannya.
Rasa kecewa merupakan gambaran otentik kondisi bathin seseorang. Bisa muncul disebakan, karena suatu keadaan yang tidak bisa dikendalikan atau diatur sesuai kehendaknya. Sehingga dirinya merasa tak berdaya dan kemudian melahirkan sebuah kekecewaan.
Faktor realitas obyektif dan faktor penghayatan subyektif terhadap realitas juga menjadi pemicu timbulnya rasa kecewa. Karena, realitas obyektif yang sama belum tentu melahirkan penghayatan subyektif yang sama pada setiap orang.
Pada umumnya, orang yang mudah terserang kekecewaan, karena persepsinya tentang suatu peristiwa tidak punya landasan atau sandaran keyakinan yang kuat. Serta wawasan yang terbatas dalam memandang masalah dan kurang punya visi ke depan.
Lalu, ada juga yang menyederhanakan persepsinya terhadap sesuatu. Sehingga menganggap semua orang yang berada di sekitarnya harus mengikuti dirinya. Karena merasa dirinya adalah orang yang paling tahu, paling pintar dan paling berkuasa. Persepsi seperti itu membuat perasaannya termanjakan, bahwa semua orang tidak berhak melakukan sesuatu yang mengecewakannya.
Demikian halnya warga Jakarta yang nyaris tidak lepas dari rasa kecewa, kesal dan menggerutu. Karena, setiap hari harus berjuang melawan kemacetan, kesemrautan, ditambah lagi dengan menhalnya rasa aman, nyaman bagi warga masyarakat.
Sementara para pemangku kekuasaan berbeda persepsi dengan masyarakat. Sebab, masalah Jakarta yang menimbulkan rasa kecewa masyarakat dilihat sebagai milik bersama, dan tidak hanya tanggung jawab pemerintah. Bahkan, Gubernur Fauzi Bowo kerap menganggap enteng, terhadap banjir yang menerpa pemukiman warga dengan menyebutnya hanya genangan air.
Seharusnya, pemerintah merasa kecewa, sesal, karena tidak mampu memberikan rasa nyaman, aman, dan sejahtera pada warganya. Karena, peristiwa dan keadaan yang dialami warga adalah dampak dari kebijakan pemerintah yang tidak tepat.
Namun, setiap warga Jakarta harus bisa meredam rasa kecewa dengan dua cara. Pertama, tenggelamkan rasa kecewa itu ke posisi yang semakin dalam. Kedua, segeralah bangun pikiran positif dengan cara menumbuhkan satu kesadaran bahwa segala sesuatu yang telah terjadi, pasti mengandung hikmah dan pelajaran bagi kepentingan perjalanan hidup selanjutnya. Karena, hanya itulah yang dapat dilakukan, saat berada dalam kekuasaan yang tidak mau merasakan kekecewaan warganya. 0 edison siahaan