Tanggungjawab Pemerintah !

Beritabatavia.com - Berbagai aksi kekerasan ditengah kelompok masyarakat, seperti penyerangan antar warga, pengeboman, bahkan penyerangan terhadap aparat, membuat kita kian prihatin. Ditambah lagi persoalan kemiskinan, kesemrautan, minimnya rasa nyaman dan aman yang hingga saat ini belum terjawab  secara tuntas. Serta mencuatnya gerakan pembentukan Negara Islam Indonesia (NII) disusul dengan penculikan yang kemudian dilakukan pencucian otak terhadap korban, menambah kecemasan masyarakat.

Kondisi saat ini harus segera ditangani secara tuntas dan diselesaikan akar permasalahannya. Pemerintah tidak lagi hanya sebatas mengidentifikasi permasalahan, tanpa melakukan tindakan. Karena, jika dibiarkan, bisa menjadi ancaman serius terhadap nilai perjuangan kemerdekaan yang sudah berjalan selama 65 tahun.

Dalam kondisi mengkhawatirkan seperti saat ini, dengan munculnya paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan serta persatuan bangsa, negara harus segera turun tangan. Karena, krediblitas negara sudah terancam, sehingga perlu menunjukkan eksistensinya demi menjaga keselamatan bangsa yang berdaulat.

Sebagai kepala negara, Presiden harus tampil didepan meyakinkan masyarakat pentingnya keutuhan sebuah bangsa yang berdaulat. Presiden harus memberikan pendidikan dan pemahaman yang utuh terhadap masyarakatnya tentang kesepatakan untuk membangun bangsa sesuai dengan azas-azas yang ditorehkan para pendiri dan proklamator bangsa Indonesia.

Pemerintah harus lebih dulu membuktikan komitmennya untuk melanjutkan perjalanan bangsa ini  secara utuh dan tetap dalam koridor kebersamaan sebagai bangsa. Pemerintah harus bertanggungjawab terhadap keragaman yang dimiliki bangsa ini berlangsung aman, nyaman dan saling menghargai. Kesadaran para pemimpin bangsa ini harus bisa menjadi contoh dan panutan masyarakat. Sehingga melahirkan kesadaran yang tinggi dan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai warga bangsa yang memiliki tanggungjawab atas kemajuan bangsanya. Pemerintah adalah penanggung jawab atas pendidikan politik dan pemahaman tentang kenegaraan bagi masyarakatnya.

Pemerintah tidak boleh beralasan, bahwa reformasi menjadi era kebebasan yang tak dapat dikontrol. Jika kondisi seperti ini terus berlarut-larut akan mengikis rasa ke Indonesiaan yang saat ini tampak dan terasa mulai menipis. Untuk mengembalikan, rasa ke Indonesiaan itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman dan pengetahuan tentang Indonesia. Sehingga secara luas masyarakat paham mengapa dia menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
 
Pimpinan republik ini harus berada di depan dalam membangun rasa nasionalisme. Pemerintah tidak boleh membiarkan rasa kebangsaan menjadi abu-abu, apalagi sirna. Pemerintah harus secara terus menerus memberikan semangat kebangsaan agar roh Kebhinekaan tetap hidup. Pemerintah tidak boleh membiarkan, ada paham dan ideologi yang bisa merongrong ideologi yang telah kita sepakati bersama. Pemerintah jangan membiarkan aksi para penghianat menggerogoti jiwa kebangsaan masyarakat Indonesia. 
Karena, pilar yang menjadi pijakan bagi bangsa Indonesia hanya Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Yang sudah teruji dapat menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia. Sehingga tidak ada lagi perampasan hak asasi seseorang atau kelompok yang sudah melekat pada orang tersebut. Kita bersama dalam kemesraan membangun bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan. O edison siahaan