Selasa, 24 Mei 2011 10:04:11
Penonton Dipanggung Sendiri
Penonton Dipanggung Sendiri
Beritabatavia.com - Berita tentang Penonton Dipanggung Sendiri
Indonesia, ibarat sebuah panggung yang kita rebut dengan darah dan airmata, bahkan nyawa, hingga meraih kemerdekaan. Seharusnya menjadi panggung ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Indonesia, ibarat sebuah panggung yang kita rebut dengan darah dan airmata, bahkan nyawa, hingga meraih kemerdekaan. Seharusnya menjadi panggung untuk memerankan sesuai dengan skenario yang kita rancang sendiri.
Indonesia seharusnya menjadi arena bagi rakyatnya guna mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Bumi, air dan udara Indonesia adalah ruang dan tempat untuk berkreasi bagi rakyatnya. Di Indonesia lah tempat kita mengupayakan segala hal yang dilakukan secara bersama dengan prinsip satu tekad, tujuan menuju Indoensia jaya dan disegani bangsa-bangsa lain di permukaan bumi ini.
Dengan memiliki sumber daya alam yang kaya, dan budaya yang beragam serta keunikan Pancasila sebagai dasar bangsa. Ditambah lagi keindahan alam yang mengagumkan, letak geografis yang strategis. Seharusnya, Indonesia menjadi panggung yang bisa menarik perhatian seluruh bangsa di dunia. Apabila ditata baik dan tentu disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, tanpa harus menghilangkan rasa ke Indonesiaan. Kita harus menjadi ‘pemain’ yang elok ditonton di panggung sendiri.
Untuk itulah komponen bangsa dari mulai kalangan budayawan, ilmuwan, agamawan bahkan para pensiunan, sejak dini sudah mengingatkan akan bahaya liberalisasi yang berlebihan. Karena, bisa menggilas identitas sebagai bangsa Indonesia. Peringatan itu kini sudah menjelma bahkan sudah sampai pada wujud nyata yang memprihantinkan.
Dimana, kita sudah nyaris kehilangan identitas sebagai bangsa. Negeri ini telah didominasi tangan-tangan asing. Bahkan, 75 persen bidang perminyakan dikelola asing. Sama halnya dengan perbankan sebanyak 50,6 persen kepemilikan dikuasai asing. Tidak ada bedanya dengan sektor telekomunikasi serta perkebunan kelapa sawit.
Memang, kita tak boleh menutup diri dari keterbukaan dunia, yang sekaligus menjadi pintu masuk modal asing dan menguasai aset Indonesia. Kita juga tidak perlu takut akan kehadiran asing itu. Tapi,
kita jangan sampai terbawa arus besar. Yang justru bisa membuat kita kehilangan jati diri kita sebenarnya. Dominasi asing yang tidak terkontrol akan membuat kita kehilangan kedaulatan. Bahkan bisa mempengaruhi cara berpikir kita sebagai bangsa Indonesia.
Apabila kita terus membiarkan perekonomian dikelola dengan dominasi asing, bahkan melahirkan aturan-aturan sesuai dengan keinginan asing. Maka, tidak perlu heran jika kita akan hanya sebagai penonton di panggung sendiri. Secara otomatis, tidak akan bisa memberikan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Ini menjadi tanggung jawan pengelola negara yang diberikan mandat untuk mengatur segala sesuatu yang orientasinya adalah demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Menarilah dengan gendang sendiri, berperanlah dipanggung sendiri yaitu Indonesia. 0 Edison Siahaan