Minggu, 10 Juli 2011 20:26:38
PEMIMPIN
PEMIMPIN
Beritabatavia.com - Berita tentang PEMIMPIN
MASA pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo-Prijanto sudah memasuki babak akhir. Tahun depan persisnya pada pertengahan 2012 ...
Ist.
Beritabatavia.com -
MASA pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo-Prijanto sudah memasuki babak akhir. Tahun depan persisnya pada pertengahan 2012 masyarakat ibukota Jakarta, kembali menggelar pesta demokrasi lewat penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Banyak kalangan berharap, agar masyarakat Jakarta menggunakan hak pilihnya dengan cerdas, sehingga menghasilkan pemimpin yang memiliki kualitas dan integritas serta komitmen. Demikian juga, penyelenggara Pilkada, hendaknya menjalankan proses pelaksanaan Pilkada dengan baik, aman, tertib, jujur. Karena semua kita yakin, sesuatu yang diawali dengan baik, akan menghasilkan produk yang kualitasnya baik pula.
Dinamika Jakarta dibawah kepemimpinan hasil Pilkada 2007, sarat dengan pergumulan yang bermuara pada ketidak nyamanan warga ibukota Jakarta. Berbagai permasalahan klasik yang melanda Jakarta dan warganya, masih terus berlangsung. Sementara upaya-upaya yang dilakukan Pemprov DKI belum menjadi jawaban untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Sehingga sebagian besar masyarakat Jakarta kerap melontarkan kritik pedas yang bernada ketidak puasan terhadap kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo.
Beban Jakarta begitu berat, seperti diutarakan mantan Gubernur DKI Sutiyoso. Menurut Sutiyoso, ada empat permasalahan besar yang belum diselesaikan. Pertama, urbanisasi yang disebabkan oleh pembagian ekonomi yang tidak rata. Kedua, adalah masalah banjir. Pria yang biasa disapa Bang Yos ini menjelaskan, banjir Jakarta disebabkan karena kurangnya situ dan danau yang ada di Jakarta.
Ketiga, adalah masalah transportasi. Menurutnya, keruwetan transportasi di Jakarta disebabkan tidak ada alternatif transportasi lain. Keempat, masalah sampah. Saat ini, katanya, Jakarta adalah salah satu ibukota negara di dunia yang masih memiliki pengolahan sampah yang buruk. Bayangkan, lanjut Sutiyoso,
sekitar 6500 ton sampah di Jakarta masih diolah dengan cara manual.
Tentu, ke empat permasalahan yang hingga saat ini belum bisa ditanggulangi, bakal menjadi ancaman terhadap kelangsungan Jakarta menjadi kota metropolitan yang setara dengan kota-kota di negara lainnya. Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab berat tersebut, maka tak dapat dihindari sosok pemimpin yang menjadi Gubernur harus yang mampu memotivasi warganya untuk bersama-sama membangun Jakarta dengan baik.
Apalagi, Jakarta sebagai ibukota negara menjadi barometer keberadaan Indonesia. Disinilah pusat pemerintahan dan bisnis. Goncangnya Jakarta akan membuat goncang Indonesia. Karena itu kunci stabilitas nasional adalah terjaminnya keamanan Jakarta. Masyarakat harus tahu bahwa keadaan yang paling genting, adalah tolak ukur seseorang untuk memimpin Jakarta. Jakarta harus dipimpin oleh seorang yang tegas dan berani serta memiliki integritas. 0 edison siahaan