Rabu, 27 Juli 2011 11:54:16
SAHABAT
SAHABAT
Beritabatavia.com - Berita tentang SAHABAT
Judul diatas masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Dimana sikap konsisten seorang sahabat pada apa yang diucapkan dan dilakukan sudah tidak ...
Ist.
Beritabatavia.com - Judul diatas masih sangat relevan dengan kondisi saat ini. Dimana sikap konsisten seorang sahabat pada apa yang diucapkan dan dilakukan sudah tidak menjadi penting.
Sahabat atau seseorang bisa saja pada pagi hari bicara mendukung, siangnya sudah menarik dukungan, bahkan malam harinya menghujat dan mendesak agar apa yang sebelumnya didukung untuk diproses sesuai dengan ketentuan dan etika maupun aturan-aturan yang berlaku.
Semuanya hanya demi kepentingan pribadi, tidak lagi ada komitmen kebersamaan untuk meraih kesuksesan. Saat ini, seseorang akan konsisten, jika situasi dan kondisi disekitarnya dapat memberikan keuntungan baginya.
Tidak lagi perlu konsisten terhadap apa yang pernah diikrarkan, meskipun tujuannya untuk mencapai kesuksesan.Tidak saja dalam praktik kehidupan sehari-hari, tetapi dunia politik, organisasi apapun bentuknya, hingga percintaan, sikap konsisten bukan lagi hal yang penting.
Seperti yang terjadi di tubuh Partai Demokrat (PD), hampir semua kader PD mendukung dan membela Nazaruddin saat kasus suap proyek pembangunan wisma atlit di Pelembang, terkuak.
Tetapi, setelah kasus berjalan dan Nazaruddin ditetapkan sebagai tersangka, nyaris semua kader PD bahkan orang mengaku sangat dekat dengannya ikut membisu. Dalam kongres yang digelar di Sentul, dinyatakan kasus Nazaruddin tidak perlu lagi dibahas, karena sudah menjadi urusan negara dalam hal ini proses hukum telah berjalan.
Tidak hanya itu, sang ketua dewan pembina PD yang sebelumnya terlihat geram langsung memerintahkan agar Nazaruddin diproses dan segera dibawa kembali ke tanah air. Kini melembek, dan dengan nada memelas, meminta Nazaruddin, kembalilah.
Semunya menjadi jelas, bahwa sikap inkonsisten tidak hanya pada orang kecil, organisasi abal-abal. Tetapi, pada unsur pimpinan organisasi penguasa pun menebar sikap tidak konsisten.
Maka, dapat dipahami jika para sahabat memilih untuk tidak konsisten dalam jalur perjuangan. Lalu berkoalisi dengan pihak yang awalnya disebut sebagai pemicu munculnya permasalahan. Tidak lagi penting memiliki sikap konsisten. 0 edison siahaan